Pemerintah secara tegas tolak WNA India imbas dari melonjaknya jumlah kasus Covid-19 di negara tersebut. Larangan tersebut pun telah ditetapkan per 24 April 2021. Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Jhoni Ginting mengatakan kebijakan ini diterapkan untuk menyikapi dinamika terbaru lonjakan jumlah kasus harian Covid-19 di India. Sebagaimana diketahui bahwa kasus Covid-19 di India tengah melonjak tajam hingga mengakibatkan sejumlah warga India pergi meninggalkan negara tersebut untuk menghindari infeksi virus tersebut. Kabar mengenai terjadinya eksodus tersebut berhembus ke publik hingga tidak sedikit warganet yang mendesak pemerintah untuk melarang WNA dari India memasuki Indonesia.
Media Monitoring Netray melakukan pantauan perbincangan warganet terkait topik ini sejak 20 April 2021 sampai dengan 26 April 2021. Jika diamati pada fitur Top Words terlihat beberapa kosa kata yang kerap muncul dalam perbincangan warganet, seperti eksodus, corona, india, dilarang, jakut, khawatir, dan lain sebagainya. Beberapa kosakata tersebut berkaitan dengan pembahasan warganet di media sosial Twitter terkait topik ini. Tidak hanya itu, bahkan dalam Top Words tersebut warganet tampak sempat mengusung tagar #CekalWNIndiaMasukRI.
Sementara itu, berdasarkan statistik di atas terlihat total cuitan terkait topik ini mencapai 1.655 cuitan dengan didominasi oleh cuitan bersentimen negatif. Adapun jumlah impresi mencapai 179.5K dengan jumlah jangkauan mencapai 66.8M. Sebelumnya, pada 22 April 2021 informasi mengenai eksodus WNA India ke Indonesia berhembus ke publik, hingga pada 24 April 2021 pemerintah berupaya melakukan tracking dengan melakukan swab hasilnya dari 160 orang yang diantaranya 153 warga negara India terdapat 12 orang yang positif. 12 orang tersebut langsung diisolasi mandiri di Hotel Cariston. Kedatangan sejumlah WNA India ini pun menuai kritik tajam dari warganet yang menilai pemerintah harusnya melarang dengan tegas kedatangan WNA India ke Indonesia.
Berdasarkan grafik di atas terlihat perbincangan terkait topik ini mencuat sejak 22 April 2021. Lonjakan kasus terjadi di India sejak awal April 2021 lalu. Hingga pada 22 April 2021 India mencatat rekor baru dalam pandemi dengan melaporkan 314.835 kasus Covid-19 dalam sehari. Laporan tersebut menandai jumlah kasus harian Covid-19 tertinggi di dunia sejak pandemi. Gelombang kedua Covid-19 ini dipicu oleh penyelenggaraan pemilu, sejumlah acara keagamaan yang melibatkan banyak orang dan kendornya pelaksanaan protokol kesehatan.
Warganet Minta Pemerintah Indonesia Tegas Tolak WNA India
WNA India melakukan eksodus dikarenakan melonjaknya jumlah kasus Covid-19 di negara mereka. Hal ini dianggap menjadi ancaman bagi masyarakat Indonesia dikarenakan potensi WNA India tersebut menjadi carrier. Itulah sebabnya warganet kesal karena pemerintah tidak bertindak tegas.
Warganet menilai pemerintah tidak bersikap tegas dalam melakukan tindakan preventif untuk mencegah WNA India masuk ke Indonesia. Warganet khawatir Indonesia akan turut terdampak dari tsunami kasus yang terjadi di India. Terlebih, warganet juga telah merasa jenuh karena terus menerus bergelut dengan Covid-19 yang telah berlangsung lebih dari setahun.
Tidak berselang lama, pada 24 April pemerintah resmi menutup pintu masuk kedatangan WNA pelaku perjalanan internasional dari wilayah India. Untuk menerapkan aturan tersebut pemerintah menghentikan layanan penerbitan visa. Keputusan pemerintah menyetop pemberian visa kepada WNA yang pernah tinggal atau mengunjungi India dalam kurun 14 hari terakhir diumumkan oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Langkah ini diambil setelah beberapa negara lain lebih dahulu melarang WNA dari India masuk negaranya.
Meski pemerintah telah resmi menetapkan aturan pelarangan tersebut, warganet tetap saja merasa kesal karena pemerintah dinilai lambat menetapkan aturan tersebut. Terlebih beberapa negara lain telah lebih dulu melakukan pelarangan tersebut. Warganet bahkan merasa heran karena sebelumnya masyarakat Indonesia dilarang melakukan mudik pada tahun ini tetapi WNA India diperbolehkan masuk.
Sementara itu, melalui media populer terlihat warganet mengaitkan dan membandingan penanganan persoalan ini dengan kasus HRS yang dinilai tidak adil. Pemerintah meminta masyarakat tidak lagi khawatir karena 12 WNA India yang dilaporkan positif telah diisolasi di Hotel Jakarta Utara. Kebijakan larangan mudik serta kasus ratusan WNA India yang masuk ke Indonesia akhirnya dianggap ambigu dan membingungkan masyarakat meski pada akhirnya pemerintah melarang WNA India masuk ke Indonesia.
Melalui Top Accounts terlihat @hnurwahid menempati urutan teratas pada kategori akun populer. Melalui akun monitoring terlihat Politikus Fraksi PKS tersebut menyebutkan dilarangnya WNA India masuk RI memang sebuah langkah yang tepat, namun bagaimana dengan WNA China, menurutnya langkah tersebut tidak adil.
Pada Top Categories terlihat kategori Top People ditempati oleh @UyokBack diikuti Presiden RI Joko Widodo dan HRS. Pada kategori Top Facilities terlihat Hotel Jakut sebagai tempat karantina WNA India yang dinyatakan positif Covid-19 menempati urutan teratas. Selain itu, dalam kategori Top Organizations Indonesia dan beberapa portal media pemberitaan daring terlihat mendominasi kategori ini.
Meski kini larangan masuknya WNA India ke Tanah Air telah diterapkan warganet sempat merasa kesal karena pemerintah dinilai lambat dalam menetapkan aturan tersebut. Hal ini dibuktikan dengan ratusan WNA India yang sempat masuk dan bahan sebagian dari mereka dinyatakan positif Covid-19. Dengan demikian wajar bila sentimen negatif mendominasi perbincangan warganet terkait topik ini.
Demikian hasil pantauan Netray simak informasi terkini lainnya melalui https://analysis.netray.id/