Gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2023 menimbulkan kekecewaan masyarakat Indonesia. Tak hanya para pemain Timnas U-20, pilu juga dirasakan publik yang telah lama menantikan gelaran sepak bola akbar tersebut. Berbagai desas-desus alasan pembatalan FIFA, mulai dari tragedi Kanjuruhan, polemik Israel, hingga kepentingan politik tertangkap ketika masyarakat mencoba mengurai alasan batalnya Piala Dunia U-20 digelar di Indonesia. Bahkan nama tokoh dan partai politik yang sempat membuat pernyataan di waktu jelang pembatalan oleh FIFA turut menjadi bulan-bulanan.
Netray Media Monitoring memantau dengan kata kunci fifa && indonesia && u-20 dalam kurung waktu 26 Maret- 1 April 2023. Hasilnya, ditemukan sebanyak lebih dari 56 ribu twit dan 5,9 ribu artikel yang mengandung kata kunci tersebut. Ada lebih dari 24 ribu akun dan 239 media berita Indonesia yang turut dalam pemantauan topik ini.
Meski sama-sama mendapat sorotan media dan warganet, kecenderungan sentimen yang dihasilkan dari kedua kanal ini berbeda. Perbincangan warganet di Twitter cenderung negatif sebanyak 33% sedangkan di kanal news pemberitaan didominasi dengan artikel bersentimen positif yang mencapai 37%.
Isu batalnya Indonesia menjadi tuan rumah sudah terlihat sejak awal pemantauan yakni tanggal 26 Maret 2023. Lalu, perbincangan warganet mulai mengalami kenaikan di tanggal 29 Maret 2023 di saat Ketua PSSI Erick Thohir resmi mengumumkan hasil pertemuannya dengan Presiden FIFA Gianni Infantino.
Media yang Giat Memberitakan Piala Dunia U-20 FIFA 2023
Sama dengan kanal Twitter, pemberitaan media online yang berkaitan dengan kata kunci juga mulai terlihat sejak awal pemantauan dan mengalami puncak pemberitaan di tanggal 30 Maret 2023. Pada peak time pemberitaan, ditemukan hingga 2.123 artikel dalam satu hari. Isu ini telah diliput oleh lebih dari 200 media berita daring Indonesia dengan kontribusi terbanyak adalah Tribun News dan Suara.
Sementara itu, tokoh yang paling banyak menjadi sorotan media ialah Joko Widodo selaku Presiden RI. Lalu, disusul Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang ramai disorot lantaran penolakannya terhadap Timnas Israel. Atas hal tersebut, partai PDI-P yang menaungi Ganjar Pranowo pun tak lepas dari sorotan media.
PDI-P turut menjadi bahan pemberitaan media berita karena isu politisasi terhadap pembatalan Piala Dunia U-20. Publik menilai demikian lantaran sejumlah gubernur yang santer menolak kedatangan Timnas Israel U-20 merupakan anggota fraksi partai berlogo banteng moncong putih tersebut.
Akun yang Santer Membahas Piala Dunia FIFA U-20
Pada kanal Twitter, akun yang paling banyak mendapat impresi adalah @faktaSepakbola dengan total 95.561 reaksi. Akun ini membagikan cuitan yang didominasi dengan sentimen netral lantaran berisi informasi-informasi seputar perkembangan FIFA U-20. Twit terpopuler dari akun ini ialah cuitan yang berisi informasi terkait batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 yang diunggah pada 29 Maret 2023. Cuitan tersebut mendapat lebih dari 17 ribu likes, 4 ribu retweets, dan 2 ribu komentar.
Akun kedua yang paling banyak mendapat impresi ialah @kurawa. Cuitan-cuitan dari akun yang mendapat impresi lebih dari 66 ribu reaksi ini didominasi dengan twit bersentimen negatif. Menurut @kurawa, batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tak lepas dari kepentingan politik. Selain itu, pembatalan FIFA menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah dinilai berkaitan dengan jaminan keamanan selama pelaksanaan. Hal tersebut memberikan pandangan negatif terhadap pemerintah.
Sementara itu, akun yang paling banyak memberikan cuitan berkaitan dengan kata kunci adalah akun media, seperti Detik dengan total 123 twit, Detik Sport sebanyak 108 twit, dan akun pribadi @denni_sauya sebanyak 99 twit. Kumpulan twit yang diunggah oleh @denni_sauya didominasi oleh cuitan bersentimen positif yang berisi informasi terkait usaha Erick Thohir terhadap FIFA U-20 untuk Indonesia. Hal ini memberikan sentimen positif terhadap sosok Erick Thohir.
Pro kontra batalnya penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia riuh di kanal news dan Twitter. Perbincangan warganet perihal isu ini bahkan menyentuh angka puluhan ribu twit. Kekecewaan hingga stigma terhadap kinerja pemerintah ramai dicuitkan warganet atas pembatalan tersebut hingga memberikan sentimen negatif. Meski demikian, warganet juga mengapresiasi usaha Ketum PSSI yang telah berupaya bernegoisasi dengan Presiden FIFA meski tak berhasil mengurungkan niat FIFA.
Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Anda dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time.
Editor: Winda Trilatifah