Pada akhir minggu pertama di bulan Februari 2023, terdengar kabar bahwa Anies Baswedan berhutang modal uang yang tidak sedikit kepada Sandiaga Uno saat maju ke Pemilihan Umum Gubernur DKI Jakarta tahun 2017 silam. Dari kabar tersebut, sempat terdengar jika jumlah hutang Anies sebanyak Rp 50 miliar. Akan tetapi, akhir-akhir ini baru diketahui bahwa hutang tersebut mencapai angka Rp 92 miliar.
Isu ini cukup mengundang perhatian publik dalam negeri, terutama bagi mereka yang mendukung Anies sebagai politisi maupun yang kontra. Media Monitoring Netray memantau kata kunci “utang && anies” di kanal Twitter. Tujuannya adalah dapat melihat secara umum bagaimana keriuhan perbincangan warganet menanggapi kasus hutang Pilgub DKI Jakarta 2017.
Pemantauan Netray dilakukan selama periode 1 Februari hingga 15 Februari 2023. Data statistik yang berhasil dikumpulkan Netray adalah 16.094 twit unggahan warganet. Perbincangan ini terpantau sudah muncul sejak tanggal 4 Februari 2023. Salah satu twit di awal yang memuat informasi ini datang dari akun @MurtadhaOne1. Sedangkan intensitas perbincangan memuncak pada tanggal 12 Februari 2023.
Respons yang cukup tinggi ditunjukkan warganet saat memperbincangkan isu hutang Anies Baswedan. Dari yang berhasil dirangkum Netray, terdapat 2,8 juta impresi dalam bentuk reply, retweet, dan favorites. Perbincangan ini secara potensial dapat menjangkau 92,3 juta akun Twitter berbahasa Indonesia.
Perbincangan ini lebih banyak mendulang sentimen negatif daripada sentimen positif karena sifatnya yang kontroversial. Netray mendapati 9.908 twit terindeks sebagai twit dengan sentimen negatif. Sedangkan twit dengan sentimen positif terpantau cukup rendah yakni di angka 1.665 unggahan saja.
Sejumlah akun berada di tengah-tengah pusaran kontroversi tersebut. Akun-akun ini meraup impresi terbanyak dari warganet atas satu atau lebih twit yang mereka unggah. Menempati posisi tertinggi adalah akun @ch_chotimah2 dengan torehan 17.612 total impresi. Jumlah ini hanya menang tipis dari akumulasi impresi yang didapat dari akun @abu_waras dengan total impresi sebanyak 15.381.
Akun @ch_chotimah2 menjadi satu dari sekian akun yang kontra dengan isu hutang Anies. Menurutnya, para pendukung Anies sudah melakukan aksi kekejaman karena menyerang, mencaci maki, dan merendahkan Sandiaga terkait masalah hutang ini. Padahal Sandiaga sudah memberi pinjaman, mengajak Anies ikut Pilgub, bahkan mengalah sebagai wakil gubernur.
Sedangkan akun @abu_waras terindikasi sebagai akun pendukung, atau pembela Anies Baswedan dalam kasus ini. Salah satu unggahan akun tersebut menyebutkan bahwa Anies merupakan korban fitnah yang keji dan biadab. Menurut @abu_waras, hutang tersebut sudah lunas ketika pasangan Anies-Sandi memenangkan Pilgub DKI Jakarta tahun 2017 silam.
Dukungan juga mengalir dari akun @bachrum_achmadi dan @Relawananies. @bachrum_achmadi menyerang kelompok yang anti Anies dengan menyebut bahwa semua skenario kontra gagal dan justru membuat nama Anies semakin besar. Sedangkan @Relawananies melihat masalah hutang ini malah menunjukkan bahwa Anies mengajarkan cara berpolitik yang sehat.
Meskipun daftar Top Persons nampak banyak diisi akun yang cenderung mendukung Anies Baswedan, kenyataan bahwa perbincangan didominasi sentimen negatif tidak dapat diabaikan begitu saja. Dua twit ini adalah contoh bagaimana kasus hutang Anies dipersepsikan secara negatif oleh warganet.
Wacana politik bawah tangan semacam ini memang jarang terungkap oleh publik. Sangat jarang kandidat tertentu mau mengungkapkan berapa banyak dana politik yang mereka gunakan untuk memenangkan sebuah usaha pencalonan. Dalam kasus ini saja dari awal tidak diketahui seberapa besar hutang yang dimiliki Anies. Publik baru menyebut angkat tersebut pada tanggal 8 Februari 2023. Atau setelah empat hari isu ini mencuat di perbincangan Twitter.
Wacana serangan semacam ini semakin sering ditemukan menjelang Pemilu 2024 dan tidak hanya terjadi pada Anies Baswedan saja. Beberapa waktu lalu sejumlah figur yang digadang-gadang akan maju ke Pilpres 2024 seperti Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo juga mendapat serangan dengan kasus masing-masing.
Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.
Editor: Winda Trilatifah