Awal bulan Desember ini, Organisasi Papua Merdeka (OPM)menjadi sorotan media daring dan media sosial. Pasalnya, pada tanggal 1 Desember 2020 kemarin, OPM baru saja memperingati hari lahirnya organisasi tersebut. Masih tentang tujuan utama dibentuknya organisasi ini, OPM terus menuntut untuk keluar dari NKRI dan berdiri sebagai negara yang independen. Namun, sebuah pemberitaan menyebutkan bahwa Papua Barat telah berdeklamasi resmi sebagai negara, tetapi bukan OPM yang mendeklarasikan. Hal itu menjadi kongsi perpecahan antar organisasi lain yang menunggangi acara ulang tahun OPM tersebut dengan isu deklarasi kemerdekaan Papua Barat.
Nah, seperti apa ya keramaian media mengulas tentang propaganda deklarasi negara ini? Kalau bukan OPM, pihak mana yang mendeklarasikannya? Simak analisisnya dalam monitoring Netray berikut ini.
News Media Monitoring
Pemantauan Netray terkait topik OPM ini dimulai dari media daring. Seberapa ramai media pemberitaan mengangkat topik yang sedang hangat menjadi perbincangan ini.
Selama satu minggu memonitoring topik tersebut, mulai 27 November-3 Desember, Netray berhasil menghimpun ribuan artikel berita. Dengan memasukan kata kunci berupa hut opm, opm papua, dan papua mendapatkan berita sebanyak 1,122 artikel berita oleh 97 portal media. Pemberitaan tersebut paling banyak menyangkut tentang kategori Pemerintahan.
Persebaran topik terkait hari ulang tahun OPM Papua ini apabila direpresentasikan melalui grafik terlihat fluktuatif. Mulai awal minggu media sudah sedikit mengangkat pemberitaan terkait topik OPM Papua, sebab terlihat angka grafiknya yang naik. Kemudian puncaknya terjadi pada 1 Desember tepat hari perayaan ulang tahun OPM Papua dengan total berita sebanyak 224 artikel. Berikut gambaran pemberitaan pada tanggal 1 Desember.
Gambar pemberitaan di atas berisi tentang hari jadi Organisasi Papua Merdeka. Banyak aksi dibeberapa daerah yang ikut merayakan hari ulang tahun OPM ini. Kemudian warganet menggemakan suara di media sosial melalui tagar #PapuaIndonesia.
1 Desember, Perayaan HUT OPM
Seperti telah diketahui bahwa media pemberitaan dan media sosial ramai membicarakan tentang tanggal 1 Desember yang merupakan hari ulang tahun Organisasi Papua Merdeka. Hal itu turut diperkuat oleh pemerintah yang menyiagakan anggota TNI-Polri untuk mengawal aksi di tanggal tersebut.
Pada 1 Desember 1961, tepat 59 tahun yang lalu pertama kalinya bendera Bintang Kejora berkibar di Kota Hollandia atau sekarang Jayapura. Kini 1 Desember 2020, kembali mengibarkan bendera tersebut di tanah Papua untuk memperingati hari jadi 1 Desember. Sejumlah organisasi pembebasan Papua menggelar upacara di 33 markas Komando Daerah Pertahanan.
Deklarasi Kemerdekaan Papua Barat oleh Benny Wenda
Bertepatan pada momen HUT OPM tersebut, Benny Wenda mendeklarasikan kemerdekaan Papua Barat dengan pimpinan dirinya sendiri sebagai Presiden. Sontak, kabar deklarasi tersebut menjadi sorotan media hingga pemerintah.
Siapa sih sosok Benny Wenda ini? Benny Wenda merupakan putra asli kelahiran dari Suku Lani di Lembah Baliem, Papua. Pada tahun 2000, beliau terjerat kasus hukum akibat penyerangan Markas Polsek Abepura hingga sempat dipenjara namun berhasil melarikan diri. Kemudian di tahun 2014, bersama rekan-rekannya, Benny Wenda membentuk organisasi pembebasan Papua Barat yang diberi nama United Liberation Movement for West Papua (ULMWP). Demi mendapatkan dukungan negara lain untuk memerdekakan Papua Barat, beliau melakukan perjalanan keliling dunia pada tahun 2015.
OPM Menolak Deklarasi Kemerdekaan
Pernyataan Benny Wenda terkait deklarasi Papua Barat menjadi negara ini, mendapat kecaman dari OPM. Organisasi yang didirikan pada tahun 1965 dibawah pimpinan Jacob Prai tersebut menolak deklarasi yang disebutkan oleh Benny Wenda.
Penolakan keras disampaikan OPM melalui juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambon. Ketika itu, Sebby menyatakan mosi tidak percaya terhadap deklarasi kemerdekaan Papua Barat. Sekaligus menolak pernyataan Benny Wenda sebagai presiden sementara Papua Barat. Organisasi Papua Merdeka menganggap bahwa kemerdekaan yang digaungkan Benny dapat merusak persatuan rakyat Papua yang sedang berjuang. Selain itu, Sebby menyebutkan pula apabila Benny bekerja untuk kepentingan Uni Eropa yang bertentangan dengan prinsip-prinsip revolusi Papua.
Tagar #PapuaIndonesia Menggema di Twitter
Selain memonitoring pada media pemberitaan, Netray juga melihat keramaian warganet membahas OPM ini.
Pemantauan dilakukan selama satu minggu terakhir, topik OPM Papua ini mendapat impresi sebanyak 86 juta dengan potential reach mencapai 145,5 juta kali. Keramaian warganet memperbincangkan topik ini sebanyak 76,021 twit oleh 21 ribu akun. Puncak grafik Twitter ini, berbeda dengan media pemberitaan, yakni pada 2 Desember 2020 sehari setelah hari jadi OPM. Berikut cuitan warganet di tanggal 2 Desember.
Contoh cuitan tersebut berisi tentang isu kemerdekaan Papua Barat. Kemudian menunggu respon pemerintah dalam menangani isu deklarasi Papua Barat yang ingin keluar dari NKRI. Tidak sedikit warganet yang meminta pemerintah untuk lebih tegas mempertahankan Papua agar tetap bersama Indonesia. Keinginan warganet tersebut yang kemudian memunculkan tagar #PapuaIndonesia.
Kumpulan cuitan dengan tagar #PapuaIndonesia ini berisi dukungan yang positif bahwa Papua adalah mutiara cantiknya Indonesia bahkan Dunia juga sudah mengakuinya. Selama pemerintahan ini, Papua merupakan salah satu daerah yang menjadi titik fokus pembangunan. Perkembangan infrastruktur dihadirkan di tanah Papua oleh Pemerintah sebagai langkah nyata memperkuat perekonomian masyarakat. Selain cuitan berbentuk dukungan, terdapat juga cuitan warganet yang memberikan tanggapannya terkait deklarasi Benny Wenda tentang kemerdekaan Papua Barat.
Seperti pembahasan yang telah diulas pada media pemberitaan di atas bahwa Benny Wenda mendeklarasikan kemerdekaan Papua Barat. Pernyataan tersebut juga ramai menjadi sorotan di kalangan warganet Twitter. Seperti cuitan akun @MCAOps yang menuliskan kembali pernyataan Benny Wenda bahwa berdirinya pemerintahan sementara di Papua Barat maka tidak akan tunduk lagi kepada pemerintah Indonesia.
Penutup
Berdasarkan pemaparan di atas, isu terkait deklrasi kemerdekaan Papua Barat di tengah perayaan hari jadi OPM dapat dikatakan hanya sebuah propaganda. Sebab deklarasi tersebut hanya disampaikan oleh pihak yang memiliki kepentingan dan tidak melibatkan pihak lain . Sekian pemaparan kali ini, sekali lagi Netray hanya menganalisis berdasarkan data, bukan menjawab suatu kebenaran. Semoga semua permasalahanya segera mendapat jalan terang yang terbaik untuk organisasi pembebasan Papua dan pemerintah.