Gibran Rakabuming Raka resmi dipinang sebagai menjadi cawapres Prabowo Subianto pada Minggu malam (22/10). Prabowo menjadi capres terakhir mengumumkan cawapres pendampingnya. Dilansir dari Republika, rencana pengumuman cawapres Prabowo seharusnya dideklarasikan pada Senin (23/10).
Namun usai pertemuan para ketua umum partai Koalisi Indonesia Maju, deklarasi ini dipercepat. Hal untuk memenuhi banyaknya rasa ingin tahu kader partai-partai anggota Koalisi Indonesia Maju dan masyarakat. Kemudian baru pada hari terakhir pendaftaran capres-cawapres Rabu (25/10) Gibran dan Prabowo resmi mendaftarkan nama mereka ke KPU untuk maju kontestasi Pilpres 2024.
Melihat situasi yang serba cepat ini, Netray ingin mengamati bagaimana respon publik melalui warganet terkait pasangan Prabowo-Gibran. Pemantauan ini menggunakan kata kunci prabowo&&gibran selama periode 22 – 25 Oktober. Hasilnya ditemukan 72,5 ribu unggahan dari kurang lebih 23,7 ribu akun membahas topik ini.
Intensitas unggahan terkait Prabowo menunjukan peningkatan perbincangan yang signifikan sejak mengumumkan Gibran sebagai pasangannya pada tanggal 22 Oktober. Puncaknya terjadi pada hari selanjutnya 23 Oktober, sebanyak 21,5 ribu unggahan muncul pada hari itu.
Sementara itu sentimen dari warganet akan pasangan ini begitu beragam. Namun jika dilihat pada sosial media X sentimen positif sedikit lebih banyak mendominasi jika dibandingkan dengan negatif. Terpantau selama periode pemantauan unggahan bernada positif sebanyak 22,1 ribu unggahan sedangkan unggahan negatif sejumlah 17,7 ribu unggahan.
Dukungan dan Kekecewaan Warganet atas Cawapres Gibran
Sentimen positif diwarnai oleh pihak yang mendukung keputusan Prabowo memilih Gibran sebagai pendamping. Dapat dilihat bahwa kata dukungan pendukung, mendukung masuk dalam jajaran kata populer seperti yang tampak dari grafik Top Words. Contoh penggunaan kata kunci ini adalah ketika Partai Solidaritas Indonesia atau PSI secara resmi mendeklarasikan dukungan terhadap Prabowo – Gibran. Sejumlah kader PSI terkemuka seperti Faldo Maldini @FaldoMaldini, Sigit Widodo @sigitwid hingga akun resmi partai (@PSI_id), mengunggah pernyataan dukungan melalui platform media sosial X.
Selain itu dukungan dari partai Golkar, PAN dan Koalisi Indonesia Maju lainnya juga banyak diunggah warganet. Hal ini terlihat dari akun @sa3nggy3 dan @AchmadAnnama. Dukungan lain datang dari kalangan ulama yakni Habib Luthfi yang diyakini akan mendongkrak dukungan bagi Prabowo Gibran dari kalangan NU. Dukungan tersebut terlihat pada unggahan dari akun @bengkeldodo dan @NayDonuts.
Sedangkan dari kalangan pemerintahan terdapat Luhut Pandjaitan yang juga kader Golkar secara terang-terangan mengatakan bahwa Prabowo-Gibran simbol harapan untuk Indonesia maju. Kabar ini banyak diunggah oleh akun-akun berita seperti @CNNIndonesia, @Beritasatu dan lainnya. Unggahan warganet tersebut dapat diamati pada gambar di bawah ini.
Kemudian kata “muda” juga muncul cukup menonjol dalam jajaran kata populer. Gibran disebut dalam perbincangan mampu mewakili dan merasakan kebutuhan generasi muda. Warganet melihat fitur pendamping Prabowo tersebut sebagai hal yang positif. Pujian semacam ini seperti yang terlontar dari akun @andre_rosiade dan @Heraloebss.
Perbincangan ini tentu saja juga diwarnai perbincangan dengan sentimen negatif. Unggahan tersebut datang dari warganet terutama yang kecewa karena Prabowo memilih Gibran sebagai cawapresnya. Kekecewaan ini muncul dalam jajaran kata yang sering digunakan warganet. Salah satunya seperti yang dilontarkan oleh budayawan sekaligus kader PSI Goenawan Mohamad @gm_gm. Ada pula warganet @ruhulanakgaul yang menyangsikan mengapa PSI bisa mendukung Prabowo – Gibran padahal memiliki DNA anti korupsi dan anti toleransi.
Putusan MK yang mengakomodasi pemimpin muda memang perlu diapresiasi, akan tetapi warganet menilai cara yang digunakan untuk meloloskan Gibran sebagai pendamping Prabowo tidak etis. Putusan MK membolehkan calon yang belum berumur 40 tahun namun memiliki pengalaman sebagai penyelenggara negara dapat mengikuti kontestasi. Di sisi lain Gibran yang sebelumnya merupakan kader PDIP harus mundur dan bergabung dengan Partai Golkar. Akun @temponewsroom dan @Dhyndha_ terlihat menuliskan pembahasan ini.
Perbincangan negatif warganet juga diwarnai soal politik dinasti. Terlihat kata dinasti cukup menonjol pada jajaran kata yang sering digunakan. Dengan adanya Gibran sebagai cawapres, warganet mensinyalir adanya upaya melanggenggkan politik dinasti melalui penerus Jokowi dan keluarganya.
Seperti yang tertulis dari akun @StefanAntonio__ yang mengomentari survei dari Kompas terkait respons Gibran maju Pilpres. Hanya sekitar 24,7 persen responden yang mengatakan cara tersebut bukan bentuk politik dinasti. Ia pun mengomentari bahwa ternyata masih banyak warga Indonesia yang waras. Sedangkan akun @dapitnih lebih menyerang kepada Prabowo, ia mengumpamakan perbuatan ini membungkus kejahatan dengan kebaikan.
Sepanjang periode pemantau jika dilihat berdasarkan perolehan impres, akun @plisitinmenjadi yang paling banyak memperoleh reaksi dari warganet sebanyak 41.681 kali. Unggahannya berisi candaan membandingkan para pasangan dengan benda tertentu seperti dapat dilihat pada gambar.
Kemudian di posisi kedua terdapat akun @memelord_666666 dengan 37.330 impresi. Akun meme ini menyamakan Prabowo dan Gibran seperti tokoh kartun Mermaid Man dan Barnacle Boy dari Spongebob Squarepants. Begitu juga dengan posisi ketiga diisi oleh akun yang cenderung menunjukan komedi, @unmagnetism memperoleh 36.776 impresi dengan unggahannya kecewa karena nama Aldi Taher tak masuk jajaran capres-cawapres.
Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time, Anda dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.
Editor: Ananditya Paradhi