Prestasi film Autobiography besutan sutradara pendatang baru Makbul Mubarak terbilang cukup moncer di sejumlah penghargaan baik dalam negeri maupun internasional. Film yang tayang di bioskop mulai 19 Januari 2023 ini setidaknya telah mengantongi 18 penghargaan termasuk skenario terbaik di Festival Film Indonesia (FFI).
Lantas bagaimana pandangan publik tentang film Autobiography? Guna menjawab pertanyaan ini, Netray Media Monitoring memantau perbincangan warganet di linimasa Twitter menggunakan kata kunci film autobiography. Pemantauan Netray dilakukan sehari sebelum film tayang di bioskop, atau 18 Januari hingga 27 Januari 2023.
Selama periode pemantauan, Netray menemukan 3.232 twit yang mengandung kata kunci telah diunggah warganet. Sebagian besar twit perbincangan topik film ini diunggah pada tanggal penayangan perdana di bioskop, atau mencapai puncaknya pada tanggal 19 Januari 2023. Setelah itu, intensitas perbincangan mereda namun masih cukup stabil hingga akhir periode pemantauan.
Topik film Autobiography terpantau meraup setidaknya 30,5 ribu kali impresi dalam bentuk reply, retweet, dan favorites yang secara potensial dapat menjangkau hingga 38,4 juta akun Twitter berbahasa Indonesia. Secara garis besar sentimen perbincangan film yang disutradarai Makbul Mubarok ini didominasi oleh sentimen positif, yakni sebanyak 1.328 twit dengan sentimen positif, dibandingkan dengan 618 twit bersentimen negatif.
Twit positif paling banyak ditemukan pada tanggal 19 Januari 2023. Begitu juga dengan twit dengan sentimen negatif. Hanya saja twit positif berhasil mempertahankan intensitasnya yang tinggi selama beberapa hari, sedangkan twit negatif merosot setelah mencapai puncaknya pada 19 Januari 2023.
Film Autobiography Minim Layar
Akun Twitter milik sutradara Makbul Mubarak di @emakbul menjadi akun yang paling banyak meraup impresi dari warganet, yakni sebanyak 1.770 kali interaksi. Ia terpantau kerap memperhatikan distribusi filmnya, seperti keberadaan layar bioskop untuk film Autobiography.
Akan tetapi twit dari @emakbul yang paling populer adalah ketika ia melemparkan candaan tentang filmnya yang akan maju di penghargaan Asian Film Awards 2023. Autobiography akan melawan nominasi lain seperti film Decision to Leave karya Park Chan Wook, film yang banyak disesalkan publik karena tidak dipilih oleh Academy Awards untuk masuk dalam nominasi piala Oscar.
Posisi kedua terdapat akun @kemalpahlevi yang meraup 1.176 kali interaksi. Akun ini membuat komentar terkait peristiwa viral beberapa waktu belakangan. Yakni ketika seorang mahasiswa tewas ditabrak mobil yang dikendarai pensiunan polisi. Ia lantas teringat film Autobiography yang sempat ia tonton sebelumnya.
Pujian secara langsung diberikan oleh akun @hafilova yang meraup 560 total impresi. Akun pemerhati film di Twitter ini menyebut bahwa Autobiography adalah kandidat film terbaik Indonesia tahun 2023 meskipun baru bulan Januari. Pujian-pujian serupa dapat ditemukan pada twit-twit lain dengan sentimen positif.
Film ini dinilai berhasil membawa perasaan mencekam dan memberi suasana yang suram bagi penonton melalui pengarahan adegan dari sutradara. Padahal biasanya hanya film horor yang menampilkan hantu-hantu yang berhasil memberikan efek semacam ini. Namun, menurut warganet film ini berhasil memberikan suasana horornya tersendiri.
Akting para aktor juga kerap mendapat apresiasi dari penonton. Dua pemeran utama yakni Arswendy Bening Swara dan Kevin Ardilova mendapat sejumlah apresiasi atas akting mereka. Bahkan termasuk juga akting Yusuf Mahardika, meski hanya sebagai pemeran pembantu dalam film.
Hanya saja tak ada gading yang tak retak. Seperti yang diketahui dari peak time, sentimen negatif cukup mewarnai perbincangan. Terutama pada awal-awal periode pemantauan ketika jumlah twit dengan sentimen negatif mencapai puncaknya. Lantas apa concern warganet terkait film Autobiography?
Setelah diamati secara saksama, permasalahan ketersediaan layar ternyata menjadi perhatian dan kekhawatiran sejumlah warganet. Mereka bertanya-tanya apakah Autobiography ditayangkan di bioskop di kota masing-masing atau tidak.
Permasalahan distribusi film Autobiography tampaknya menjadi perhatian utama dari publik. Bahkan hingga akhir periode pemantauan, masih ditemukan pertanyaan-pertanyaan serupa. Warganet merasa kecewa karena film tersebut tidak tayang di kota tempat tinggal mereka.
Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.
Editor: Winda Trilatifah