Perusahaan Facebook Inc resmi mengganti nama perusahaan induk mereka menjadi Meta Platforms Inc. Kabar tersebut resmi dirilis oleh CEO Facebook Mark Zuckerberg pada 28 Oktober 2021 dalam konferensi tahunan perusahaan mereka. Pergantian nama induk ini merupakan bagian dari rencana perusahaan untuk mengembangkan layanan dunia virtual untuk masa depan berupa metaverse. Layanan metaverse tersebut akan mengaburkan batas antara dunia nyata dan dunia digital.
Dilansir dari Koran Jakarta, metaverse yang dimaksud tersebut mengacu pada lingkungan dunia maya yang dapat diakses oleh semua orang melalui internet. Metaverse dalam perusahaan Facebook visinya akan memberikan sensasi baru bagi semua pengguna media sosial yang berada di bawah naungan Facebook Inc. Melalui inovasi metaverse tersebut orang-orang tidak akan menemukan batas antara satu sama lain. Lalu seperti apa media menyoroti pergantian nama tersebut? Dan apakah masyarakat yang diwakili oleh netizen sudah banyak yang mengetahui tentang pergantian nama ini?
Facebook Diganti Meta dalam Sorotan Media
Selama sepekan dengan periode 28 Oktober-4 November 2021, media memberitakan pergantian nama induk perusahaan Facebook sebanyak 367 dari 74 portal media. Grafik mengalami kenaikan tepat satu hari setelah pengumuman resmi yang telah dirilis dengan dominasi berita bersentimen positif dan berkategori teknologi.
Alasan Facebook Mengganti Meta
Menurut CEO Mark Zuckerberg, alasan perusahaan global tersebut mengganti nama menjadi Meta karena ingin mengembangkan metaverse. Seperti telah disinggung sedikit di atas, bahwa Metaverse ini diprediksi akan memberikan pengalaman baru dalam dunia digital. Akan tetapi pergantian nama Facebook Inc ke Meta Platforms menuai kritikan dari para perintis metaverse pendahulunya. Melansir dari Suara, beberapa perintis menilai bahwa dengan tujuan dan ambisi Meta Platforms bentukan Mark Zuckerberg terkesan seperti ingin mengambil alih metaverse. Berdasarkan pertemuan di berbagai metaverse, menurut Ryan Kappel, Facebook sebenarnya mencoba membuat apa yang sudah dibangun oleh beberapa perintis Metaverse sebelumnya, dengan mencitrakan ulang sebagai milik Facebook atau Meta Platforms.
Meta Platform Gantikan Facebook dari Sudut Pandang Warganet
Dilihat dari sudut pandang media pemberitaan di atas bahwa kabar pergantian nama Facebook tersebut menuai polemik dari beberapa perintis metaverse yang menilai Facebook ingin menguasai teknologi metaverse. Lalu seperti apa keramaian media sosial membahas pergantian nama produk perusahaan yang melegenda tersebut?
Dengan periode yang sama yakni pada 28 Oktober-4 November 2021, topik pergantian nama Facebook ini diperbincangkan warganet sebanyak 1,145 tweets. Kemudian perolehan tweets dengan sentimen negatif lebih banyak mendominasi perbincangan seputar topik. Mengapa perolehan tweet negatif lebih banyak daripada positif?
Beberapa warganet berpendapat bahwa pergantian nama dan logo Facebook menjadi Meta dinilai kurang merepresentasikan brand tersebut. Warganet lebih menyukai produk Facebook yang dibuat Mark Zuckerberg di tahun 2009, daripada produk Metaverse saat ini.
Sudah Resmi Diganti, Ternyata Warganet Banyak yang Tidak Tahu Loh
Rebranding Meta Platforms sudah diterapkan pada semua media sosial di bawah naungan perusahaan induk tersebut. Akan tetapi, tidak sedikit masyarakat Indonesia yang belum mengetahui pergantian nama ini.
Dari beberapa contoh tweet di atas dapat dilihat bahwa sebagian masyarakat tidak mengetahui bahwa Facebook telah berganti menjadi Meta. Warganet telat menyadari setelah melihat aplikasi media sosial yang dipakainya seperti WhatsApp, Instagram, dll. Pada bagian bawah beberapa media sosial tersebut yang awalnya tertulis WhatsApp from Facebook telah berubah menjadi WhatsApp from Meta.
Facebook Ganti Nama, Ada Ritualnya Gak ya?
Selain banyak yang tidak mengetahui tentang pergantian nama, warganet juga memberikan pendapat berupa lelucon menanggapi kabar rebranding Facebook ini.
Seperti halnya tweet yang dituliskan oleh akun @mojokdotco dan akun @KangKepoin di atas. Kedua akun tersebut melemparkan opini bernada lelucon terkait tradisi syukuran yang ada di Jawa, yakni menggunakan jenang merah dan putih. Penggunaaan jenang merah dan putih ini dalam ritual budaya Jawa menandakan rasa syukur kepada sang Pencipta atas segala hal yang telah diterima. Selain itu terdapat tweet lelucon lainnya berupa humor plesetan yang dituliskan warganet seperti menyebut Meta dengan Meta Duitan.
Jaringan Percakapan
Berdasarkan jaringan percakapan warga Twitter Indonesia di atas, keramaian perbincangan seputar rebranding Facebook banyak disorot oleh akun @bertanyarl dan @convomf seperti akun hiburan yang paling banyak ditandai oleh warganet. Akun @bertanyarl ini rupanya sebagai akun pemantik pertama yang melemparkan pertanyaan sejauh mana warganet mengetahui kabar rebranding Facebook Inc menjadi Meta Platforms.
Penutup
Perkembangan dunia teknologi selalu menuntut untuk terus menghasilkan pembaruan. Keputusan perusahaan Facebook Inc mengganti nama menjadi Meta Platforms dengan visi dan misi akan menguasai dunia digital menjadi metaverse, dimana jarak antara dunia nyata dan dunia maya tidak ada batasan menuai polemik dari pihak perintis metaverse sebelumnya. Perintis metaverse menilai Facebook mengganti nama menjadi Meta karena ingin mencitrakan kembali tujuan yang telah dibangun oleh para perintis metaverse sebelumnya. Pergantian nama tersebut menyita perhatian publik, termasuk masyarakat Indonesia. Warganet Indonesia banyak yang telat menyadari dan mempertanyakan atas pergantian nama tersebut. Demikian analisis Netray.