Pilpres 2024 semakin dekat yakni hanya tinggal hitungan bulan. Capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto belum juga mantap menentukan pendampingnya. Sama halnya dengan Prabowo, Ganjar pun belum mengumumkan secara resmi siapa cawapres pendampingnya. Sedangkan Anies sudah mantap menggandeng Muhaimin Iskandar yang biasa disapa Cak Imin pada awal September lalu.
Bukan sekali ini Prabowo menjadi peserta Pemilu, sebelumnya pada tahun 2009 ia pernah dipasangkan dengan Megawati sebagai cawapres. Kemudian tahun 2014 setelah ia mendirikan Partai Gerindra, Prabowo maju berpasangan dengan Hatta Rajasa. Meski terus menuai kekalahan, pada tahun 2019 ia maju lagi dengan menggandeng Sandiaga Uno.
Dengan semakin mendekatnya pendaftaran pasangan capres-cawapres di Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 19-25 Oktober 2025. Desas-desus pasangan untuk Prabowo kian menguat mulai dari Erick Thohir hingga Khofifah Indar Parawansa. Kabarnya Partai Gerindra sedang mendiskusikan pematangan akhir siapa yang akan menduduki kursi di samping Prabowo.
Netray ingin mengulik nama siapa saja yang kerap disebut sebagai bakal cawapres Prabowo melalui pemberitaan media daring sepanjang periode 22-29 September 2023. Ditemukan 530 artikel dari 88 media membahas topik ini. Media daring Kompas menjadi yang paling banyak mewartakan terkait pendamping bagi Ketum Gerindra tersebut dengan jumlah 33 artikel. Kemudian disusul oleh portal Rmol dengan 31 artikel dan Realita Rakyat sebanyak 27 artikel. Jumlah selanjutnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
5 Nama Teratas Bacawapres Prabowo
- Ganjar Pranowo
Dengan menggunakan fitur top entities kategori person. Netray menemukan nama Ganjar Pranowo justru yang paling santer terdengar berkaitan dengan bacawapres Prabowo. Nama Ganjar disebut dalam 170 artikel bersama dengan Prabowo. Sentimen positif tampak mewarnai pemberitaan Ganjar-Prabowo. Beberapa pihak mengaku setuju bila mereka dipasangkan tercermin dalam 90 artikel. Namun banyak pula yang masih belum berani berspekulasi terutama dari kader Partai Koalisi sehingga menyumbang sentimen netral sebanyak 49 artikel. Kader PDIP yang tak setuju Ganjar sebagai cawapres Prabowo menyumbang sentimen negatif.
Munculnya desas-desus Prabowo akan berduet dengan Ganjar muncul setelah Relawan Pro Jokowi (Projo) Bali menginginkan Prabowo sebagai capres dipasangkan dengan Ganjar sebagai cawapres di acara Konferensi Daerah Projo di Bali. Usulan ini muncul karena Projo Bali menginginkan pemimpin yang tegas dan berani untuk melanjutkan semua program Jokowi.
Namun ternyata usulan ini menuai komentar negatif dari Tim Pemenangan Pilpres PDIP. Sekretaris Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres PDIP Deddy Yevry Sitorus mengatakan bahwa duet pasangan Prabowo Subianto-Ganjar Pranowo mustahil direalisasikan. Lantaran, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sudah memberikan mandat kepada Ganjar untuk menjadi capres. Hal ini seperti yang diberitakan oleh portal VOI, Waspada, dan Poskota.
- Gibran Rakabuming
Nama bacawapres kedua bagi Prabowo juga tak kalah mengejutkan, yakni Gibran Rakabuming Raka. Gibran disebut dalam 41 artikel. Sentimen positif mendominasi nama Gibran dengan porsi 58 persen atau 24 artikel. Sedangkan sentimen negatif muncul sebanyak 2 berita negatif terkait PDIP yang tak setuju Gibran dipasangkan dengan Prabowo.
Nama Walikota Solo ini mencuat sebagai bakal calon wakil presiden Prabowo dikarenakan Partai Bulan Bintang (PBB) ingin meminang Gibran sebagai alternatif cawapres inilah yang memberi nada positif untuk nama Gibran. Hal tersebut seperti yang disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Bulan Bintang (PBB) Afriansyah Noor, bahwa PBB menginginkan adanya sosok anak muda untuk mendampingi Prabowo.
Gibran sendiri sepertinya enggan berkomentar saat ditanya perihal pinangan tersebut. Justru sang adik Kaesang Pangarep yang kini jadi Ketum PSI dengan tegas menjawab bahwa kakaknya itu belum bisa menjadi cawapres karena terhalang batas usia. Berdasarkan UU No 7 tahun 2017 batas usia capres cawapres adalah 40 tahun. Kabar ini seperti yang dituliskan Kompas, Sinar, Harapan, dan Majalah Tempo.
- Airlangga Hartarto
Kemudian Nama Airlangga Hartarto muncul dalam 40 artikel pemberitaan. Nama Ketum Golkar ini diwarnai dengan sentimen positif sebanyak 82 persen atau 33 artikel.
Sentimen positif yang didapat Airlangga ketika muncul dalam artikel cawapres Prabowo karena kemunculannya dipengaruhi oleh hasil survei. Nama pasangan ini unggul dalam survei dari Lembaga Kajian Pemilu Indonesia. LKPI melakukan simulasi nama kandidat secara tertutup untuk dua pasangan. Simulasi ini melibatkan 1.888 responden. Dengan pengumpulan data secara wawancara, menggunakan kuesioner yang disebar sejak 5 hingga 17 September 2023. Hasilnya, nama Prabowo Subianto jika dipasangkan dengan Airlangga Hartarto mampu mengungguli elektabilitas Ganjar Pranowo yang dipasangkan dengan Mahfud MD.
Bahkan Direktur Eksekutif Lingkar Madani Ray Rangkuti, Airlangga memiliki kansnya sampai 80 persen untuk dapat menjadi calon wakil presiden Prabowo karena berbagai pengalamannya dalam pemerintahan. Kedua kabar ini seperti yang diterbitkan portal Jakarta News dan RMOL.
- Erick Thohir
Posisi selanjutnya bertengger nama Erick Thohir. Erick disebut dalam 39 artikel bersama Prabowo. Sentimen positif tampak membanjiri pemberitaan Prabowo karena banyak yang menginginkan Erick menjadi pendamping Prabowo. Sentimen positif tersebut tertuang dalam sebanyak 90 persen atau 35 artikel.
Nama Erick muncul sebagai cawapres setelah mendapat dorongan dari Partai Amanat Nasional (PAN). Bahkan Menteri BUMN banyak mendapat dukungan dari masyarakat Indonesia serta dianggap mampu mendongkrak keterpilihan di kalangan Nahdatul Ulama (NU). Nama Erick Thohir juga punya rekam jejak yang baik dalam pemulihan ekonomi serta dipercaya Jokowi. Warta ini seperti yang dituliskan Tirto, Media Indonesia dan IDN Times.
- Khofifah Indar Parawansa
Kemudian posisi kelima terlihat nama Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur yang juga kader PKB. Khofifah disebut dalam 23 berita bersama Prabowo. Sebanyak 96 persen dibajiri sentimen positif atau sebanyak 22 artikel terkait Khofifah yang memiliki keunggulan untuk mendapimpingi Prabowo terkait dianggap mampu meraih suara perempuan.
Nama wanita ini menyeruak pada awalnya bukan sebagai cawapres. Menurut, Ketua DPD Gerindra Jawa Timur Anwar Sadad mengungkap bahwa Khofifah berpotensi kuat menjadi ketua tim sukses Prabowo Subianto karena pengalaman dan jaringan yang luas.
Nama Khofifah menjadi bakal cawapres Prabowo baru muncul usai Prabowo mengadakan safari politik ke Jawa Timur. Hal ini seperti yang diungkapkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani. Namun Muzani belum berani menyatakan secara gamblang sebelum pertermuan besar partai memutus. Hal ini seperti yang diberitakan oleh portal RMOL, Antara Jatim dan Viva.
Nama Ganjar, Gibran dan Khofifah Jadi Sorotan di Youtube
Netray juga coba memantau nama-nama bakal cawapres Prabowo melalui kanal Youtube. Dengan menggunakan kata kunci dan periode yang sama hasilnya ditemukan 386 video muncul selama periode pemantauan. Dari unggahan yang ada telah ditonton warganet sebanyak 5,5 juta kali, memperoleh 52 ribu likes dan 35,1 ribu komentar.
Dalam pemantauan Youtube nama Ganjar masih menjadi yang terbanyak dengan 108 penyebutan. Kemudian setelahnya terdapat nama Gibran yang menonjol pada kumpulan kosakata populer dengan 102 penyebutan. Serta menyusul nama Khofifah dengan 67 penyebutan. Seperti yang tampak pada gambar di bawah ini.
Video terpopuler datang dari kanal Merry Riana yang menampilkan bincang-bincang selama satu jam bersama Ganjar membicarakan berbagai hal. Salah satu topik perbincangan adalah soal Ganjar dipasangkan dengan Prabowo yang isunya terus mencuat akhir- akhir ini. Dalam bincang-bincang ini Ganjar menjawab bahwa politik itu dinamis semua bisa saja terjadi.
Selain itu, sentimen positif datang dari warganet yang mendukung Ganjar tetap menjadi capres jika dipasangkan dengan Prabowo. Sedangkan sentimen negatif datang dari warganet yang beralasan Prabowo dianggap terlalu sepuh untuk menjadi presiden. Di sisi lain warganet juga meramalkan PDIP mulai merayu Prabowo sebagai pasangan Ganjar karena sadar akan kalah pada putaran kedua Pemilihan Presiden nantinya.
Lalu nama Gibran sebagai cawapres Prabowo muncul menjadi video terpopuler keempat selama periode pemantauan. Unggahan dari kanal MetroTV berjudul “Ditantang Keluar dari PDIP, Gibran Jadi Cawapres Prabowo?” berhasil memperoleh 1,7 ribu kometar, 1,6 ribu likes dan telah dilihat sebanyak 240,2 ribu kali oleh warganet. Komentar negatif warganet tampak mewarnai kolom komentar menyoroti Koalisi Indonesia Maju yang tampak masih galau menentukan cawapres. Ada pula warganet merasa malu karena KIM dianggap tak punya kader yang baik untuk dijadikan pendamping Prabowo.
Selanjutnya nama Khofifah meski videonya tak berhasil masuk jajaran video sepuluh besar terpopuler. Namanya masih disebut sebagai timses atau bahkan cawapres. Seperti dari video yang diunggah kanal Harian Surya, menampilkan video singkat soal jawaban Khofifah terkait tawaran jadi timses justru ia enggan membenarkan berita tersebut dan memilih no comment. Sentimen negatif warganet mewarnai kolom komentar justru meminta Khofifah jangan bergabung dengan Prabowo karena bisa memecah belah NU. Namun di sisi lain ada warganet yang memberi tanggapan positif agar Khofifah menjadi pendamping Prabowo sebagai cawapres.
Selain itu, unggahan dari kanal tvOneNews yang menampilkan bincang-bincang bersama pengamat politik Muhammad Qodari. Video yang berjudul “3 Kandidat Bacawapres Prabowo Mengerucut, Khofifah jadi Opsi Pertama?” ini sudah dilihat sebanyak 35,7 ribu kali, memperoleh 162 likes dan 162 komentar. Kolom komentar justru berisi dukungan untuk Prabowo maju capres siapapun cawapresnya. Selain itu segelintir warganet lebih menginginkan Khofifah tetap di Jawa Timur ketimbang maju ke pusat.
Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time, Anda dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.
Editor: Ananditya Paradhi