Pada penghujung Mei 2022 kemarin, kabar bergabungnya Gofar Hilman menjadi penyiar radio Prambors FM menggantikan Desta dan Nycta Gina dalam acara pagi sempat jadi perbincangan panas di Twitter. Banyak yang tidak setuju hingga melempar petisi. Singkatnya, Gofar kemudian mengundurkan diri meski belum sempat siaran di Prambors.
Apakah pengaruh cancel culture terhadap Gofar Hilman yang begitu tinggi di Twitter dan laman petisi change.org membuat Gofar undur diri? Bagaimana citra Prambors sebelum isu ini beredar? Benarkah polemik Gofar ini merusak sentimen untuk Prambors FM?
Media monitoring Netray akan mencoba memetakan sejauh mana isu ini berkembang di Twitter dan media daring. Termasuk seperti apa citra Prambors di Twitter, baik sebelum hingga sesudah isu ini beredar untuk melihat seberapa besar ‘cancel culture’ Gofar ini berdampak pada citra Prambors.
Analisis Sentimen Kata Kunci ‘prambors’ di Twitter Sebelum dan Ketika Gofar Masuk
Netray melakukan pemantauan pada bulan Maret hingga Mei untuk melihat seberapa besar Gofar berpengaruh pada citra Prambors. Apabila dilihat secara garis besar dalam media monitoring melalui kata kunci “prambors” selama bulan Maret sampai April citra radio Prambors di Twitter dipenuhi sentimen positif.
Dari total keseluruhan twit sebanyak 714, puncak perbincangan terjadi pada 10 April 2022. Pada puncak perbincangan tersebut, warganet banyak memberikan opini terkait acara amal yang dilakukan oleh radio Prambors FM.
Acara berupa bagi-bagi takjil gratis dan kuis Ramadhan berhadiah Prambors ini ditujukan kepada pendengar setia Prambors FM. Oleh sebab itu, gema opini bernada positif pun meramaikan lini masa Twitter dengan #pramborsbcr2022.
Akan tetapi citra branding positif Prambors pada dua bulan tersebut kemudian teralihkan dengan citra negatif di bulan Mei. Kata kunci “prambors” di bulan ini didominasi oleh opini bersentimen negatif dengan dua puncak perbincangan, yaitu pada 21 dan 27 Mei 2022.
Hal ini berhubungan dengan pengumuman Prambors terkait penyiar yang akan mengisi program siaran pagi. Prambors mengumumkan nama Gofar Hilman sebagai salah satu penyiar acara pagi. Pengumuman tersebut dirilis Prambors melalui akun resmi Twitternya pada 20 Mei 2022.
Selang sehari kemudian, warganet berbondong-bondong menyerbu Prambors dengan berbagai macam argumen yang sebagian besar adalah sentimen negatif. Warganet juga mengajukan petisi berupa penolakan Gofar untuk menjadi penyiar di Prambors. Petisi tersebut tembus hingga 7 ribu tanda tangan sehingga untuk sementara pihak Prambors menunda program siaran pagi Gofar.
Menindaklanjuti kegaduhan tersebut, pada 27 Mei Gofar Hilman mengundurkan diri dari Prambors. Melalui akun Twitter pribadinya @pergijauh, Gofar mengungkapkan bahwa pengunduran dirinya lantaran rasa sayangnya kepada Prambors.
Selain pembahasan peak time, dalam top word kata kunci ‘prambors’ di atas nama gofar dengan ukuran paling besar. Artinya, isu Gofar dapat dikatakan paling berpengaruh terhadap kenaikan sentimen negatif untuk Prambors atau secara tidak langsung pada branding Prambors.
Potret Cancel Culture Gofar Hilman dalam Topik Prambors
Seperti diketahui, sebelumnya Gofar sempat terjerat tuduhan kasus pelecehan seksual oleh akun @quweenjojo di Twitter. Meski berakhir dengan permintaan maaf dari pihak @quweenjojo karena tidak dapat memberikan bukti atas tuduhannya pada Gofar, citra negatif Gofar sebagai laki-laki yang ‘suka free sex dengan banyak perempuan’ masih diamini warganet. Citra inilah yang menyeret Gofar dalam cancel culture, yang dalam kasus ini berhubungan dengan kerjasamanya dengan Prambors.
Kata kunci yang berkaitan dengan “gofar && prambors” di Twitter pada bulan Mei mencapai 1,7 ribu twit dengan dominasi sentimen negatif. Sebesar 59 persen dari total twit beropini negatif, 14 persen positif kemudian sisanya memilih beropini netral.
Warganet sempat membandingkan kasus Gofar Hilman dengan Ariel Noah. Sejumlah warganet yang merasa penolakan publik terhadap Gofar berlebihan, mempertanyakan mengapa cancel culture terhadap Gofar lebih kejam daripada Ariel.
Di lain pihak, warganet menjelaskan bahwa Ariel juga pernah menerima cancel culture serupa seperti yang dialami oleh Gofar Hilman. Mengutip dari beberapa media, Ariel pernah mengalami penolakan dari beberapa agensi hingga mengubah nama Peterpan menjadi Noah demi branding baru.
Selain opini tentang cancel cultutre, twit bernada kasar pun digemakan warganet untuk Prambors dan Gofar Hilman. Namun menariknya ketika Gofar resmi mengundurkan diri dari Prambors, warganet kembali membanjiri kata kunci “prambors && gofar” dengan sentimen negatif. Alasannya adalah warganet yang menolak Gofar sebelumnya dinilai mematikan rezeki Gofar, termasuk Prambors.
Prambors dalam Media Daring
Kata kunci “prambors” di media daring selama 5 bulan terakhir (1 Januari-31 2022) muncul dalam 149 artikel dari 41 portal media. Intensitas media daring menyebut “prambors” paling tinggi terjadi pada bulan Mei, yaitu muncul sebanyak 78 kali. Padahal pada bulan sebelumnya, kata kunci ini hanya muncul di kisaran 10-30 kali.
Dari pantauan Netray, topik Prambors paling tinggi muncul bersama kata kunci ‘gofar”, yaitu sebanyak 70 artikel dari 23 media, kemudian topik “desta pamit” sebanyak 29 artikel dari 19 media, dan pengangkatan petisi untuk Gofar sehubungan dengan penolakan publik terhadap Gofar sebagai bagian dari Prambors sebanyak 27 artikel dari 17 media.
Artinya, porsi pemberitaan Prambors yang berkaitan dengan Gofar paling tinggi mengalahkan pemberitaan lain selama tahun 2022. Seperti yang dapat dilihat pada Gambar 6 berikut, siapa saja entitas person yang paling disorot media untuk mengisi berita berkata kunci “prambors”.
Seperti misalnya, beberapa alasan mengapa Gofar Hilman mengundurkan diri dari Prambors, atau petisi menolak Gofar Hilman kembali menjadi penyiar. Tidak heran jika muatan sentimen negatif Prambors di media daring menjadi lebih dominan, yaitu 40 banding 20 artikel. Lalu, seberapa banyak media yang menyoroti sisi Prambors sebagai brand yang citranya terpengaruh oleh isu Gofar Hilman?
Setidaknya ada 37 artikel di bulan Mei yang memberitakan pengaruh petisi atau penolakan publik terhadap Gofar dengan branding radio Prambors FM.
Isu-isu penting yang menyelimuti Gofar Hilman terangkum dalam beberapa entitas berikut. Pelecehan seksual menjadi entitas complaint yang paling banyak disuarakan menyangkut nama Gofar Hilman.
Selain itu, nama Desta juga ikut terseret dalam isu Gofar Hilman lantaran opini publik yang menilai Gofar kurang bagus menggantikan Desta untuk mengisi program siaran pagi, Prambors Morning Show. Dari 70 artikel selama bulan Mei, topik ini paling banyak dibagikan oleh media Suara yang menyumbang 19 artikel untuk membahas isu ini. Demikian analisis Netray, simak ulasan topik terkini lainnya dalam analysis.netray.id.
Editor: Winda Trilatifah