Dua film horor kembali rilis tepat di hari kedua lebaran, 11 April 2024. Film berjudul Siksa Kubur dan Badarawuhi di Desa Penari hingga kini bersaing ketat mencuri perhatian penonton. Akan tetapi, jumlah penonton dua film ini hingga pada hari kelima penayangannya masih di bawah 2 juta. Padahal film sebelumnya dari kedua sineas ini merupakan film horor terlaris pada saat itu.
Selang satu minggu dari penayangannya, Film Siksa Kubur dan Badarawuhi masih santer diperbincangkan warganet Twitter. Memantau dengan kata kunci siksa kubur dan badarawuhi, Netray Media Monitoring menemukan puluhan ribu unggahan dalam sepekan ini. Secara rinci, kata kunci badarawuhi lebih banyak disebut dengan total 20,9 ribu twit sedangkan siksa kubur disebutkan dalam 17,5 ribu twit. Meski demikian, jumlah impresi unggahan tentang Siksa Kubur lebih banyak dibandingkan Badarawuhi.
Unggahan tentang kedua film ini banyak dinaikkan oleh akun resmi dari rumah produksi atau akun sutradara. Seperti gambar di bawah ini, cuitan terkait Film Badarawuhi banyak diunggah oleh akun twitter @KKNMovie, @MdPictures, hingga @MDEntertainment. Sementara itu, unggahan tentang film Siksa Kubur banyak diunggah oleh sang sutradara, yakni @jokoanwar.
Meski banyak diperbincangkan warganet, unggahan terkait kedua kata kunci justru dominan memiliki sentimen negatif dibandingkan positif. Ulasan hingga kritik penonton tentang film ini banyak menyumbang sentimen negatif terhadap kedua film horor ini.
Jika dibandingkan dengan unggahan bersentimen positif, unggahan bersentimen negatif lebih mendominasi. Film Badarawuhi mendulang 6,2 ribu cuitan bersentimen negatif atau sebanyak 30% dari keseluruhan tweet (Gambar 1).
Film prekuel dari KKN Desa Penari ini dinilai ‘gagal’ oleh banyak penontonnya. Seperti yang diunggah oleh kedua akun di bawah bahwa film garapan Kimo Stamboel ini dinilai kurang memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penonton tentang Badarawuhi ataupun tentang misteri Desa Penari. Meski secara teknis dinilai lebih bagus dibandingkan KKN Desa Penari. Namun secara alur cerita Film Badarawuhi dinilai gagal menyampaikan jalan ceritanya.
Unggahan bersentimen positif tentang film ini hanya ditemukan dalam 3,6 ribu cuitan atau 17% dari total unggahan (Gambar 1). Twit bersetimen positif ini didominasi dengan unggahan tentang pujian warganet terhadap garapan Kimo Stamboel yang dinilai lebih epic secara visual dibandingkan film prekuelnya. Warganet juga memuji pemilihan aktor yang dianggap sesuai dan dapat memberikan efek seram terkait penggambaran sang Badarawuhi.
Sama halnya dengan Badarawuhi, film karya Joko Anwar juga banyak mendulang sentimen negatif dari warganet. Sebanyak 7,4 ribu unggahan atau 42% dari total cuitan merupakan twit bersentimen negatif (Gambar 2). Unggahan bersentimen negatif ini juga banyak didominasi dari unggahan yang mengkritik tentang alur atau plot cerita yang dinilai kurang jelas. Bahkan warganet berpendapat jika film Joko Anwar kali ini memiliki jalan cerita yang terlalu ‘lambat’. Tidak hanya itu, warganet juga mengkritik adegan ‘gore’ yang disuguhkan film Siksa Kubur yang bahkan membuat psikis warganet terganggu pasca menontonnya.
Sedangkan unggahan bersentimen positif masih berasal dari pujian warganet untuk Joko Anwar. Banyak warganet yang selalu dibuat kagum dengan karya Joko Anwar. Pesan tersirat dari sang sutradara yang kadang sulit ditangkap penonton justru memberikan nilai plus. Dengan kata lain, teori-teori yang dibuat oleh Joko Anwar dalam film-filmnya berhasil membuat penontonnya ketagihan.
Secara keseluruhan, kedua kata kunci ini justru didominasi oleh unggahan bersentimen netral. Dilihat dari statistik sebelumnya, kata kunci badarawuhi menuai 52% unggahan bersentimen netral sedangkan siksa kubur memperoleh 45% dari total penyebutan. Hal ini banyak ditemukan dalam unggahan yang berisikan tentang teori dan spoiler dari warganet. Banyak warganet yang membagikan teori-teori dari kedua film ini untuk selanjutnya dibuat sebagai ajang diskusi bagi sesama warganet atau penikmat film.
Adu Strategi Marketing Badarawuhi & Siksa Kubur
Dirilis di hari yang bersamaan, kedua film horor dari dua sutradara ternama ini memiliki strategi marketing masing-masing yang begitu menarik. MD Entertainment tidak hanya memasarkan filmnya di Indonesia, melainkan di kancah internasional. Melansir dari KapanLagi.com, Badarawuhi telah menggelar gala premiere di studio IMAX MCA, Wesfield Century City, Los Angeles pada 4 April pekan lalu. Manoj Punjabi menggaet Lionsgate untuk membantu pendistribusian filmnya di negeri Paman Sam ini. Film ini dikabarkan akan tayang di beberapa bioskop Amerika Serikat mulai 26 April esok.
Sementara itu, Joko Anwar tidak memberikan strategi khusus bagi filmnya kali ini. Hanya saja, trailer film yang menggunakan latar belakang lagu berjudul Bila Waktu Tlah Berakhir dari Opick sudah berhasil menyedot animo penonton yang dibuat penasaran dengan jalan ceritanya. Tidak hanya itu, pemasaran terselubung dari Joko Anwar yang menarik perhatian publik ialah terkait unggahannya di X yang mempersilahkan UMKM untuk menggunakan logo film ini sebagai bahan dagangan.
Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Atau untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang secara real time dapat menggunakan percobaan gratis di netray.id.
Editor: Ananditya Paradhi