HomeCurrent ReportSentimen Negatif Dominasi Perbincangan Soal Alshad Pasca Kematian Harimau Miliknya

Sentimen Negatif Dominasi Perbincangan Soal Alshad Pasca Kematian Harimau Miliknya

Published on

Alshad Ahmad, seorang konten kreator sekaligus pemelihara satwa liar baru-baru ini menuai kontroversi sekaligus jadi perbincangan publik. Salah satu peliharaannya, bayi harimau Benggala bernama Cenora mati. Alshad bahkan mengunggah foto bayi harimau tersebut di akun Instagram @alshadahmad sambil menuliskan caption panjang lebar berupa ucapan selamat tinggal pada 24 Juli 2023.

Kematian harimau milik Alshad bukanlah yang pertama kali. Sebelumnya, ada 6 anak harimau di bawah tangan Alshad yang mati setiap tahunnya sejak 2021. Dengan kabar kematian terbaru ini, publik pun merasa ada yang perlu dievaluasi terkait izin pemeliharaan satwa liar ini. Tak hanya itu, publik juga menyoroti soal eksploitasi satwa liar untuk tujuan konten yang dinilai jadi salah satu pemicu stress pada hewan miliknya.

Gambar 1. Unggahan Instagram Alshad

Netray memantau topik ini untuk mengetahui respons warganet Twitter terhadap isu yang mengundang perdebatan publik ini. Dengan menggunakan kata kunci alshad&&hariamau serta alshad&&ahmad selama periode 24 Juli hingga 28 Juli 2023 ditemukan 5.187 cuitan dari 2.755 akun memperbincangkan isu ini. Sementara itu, dari total percakapan yang muncul mampu memperoleh reaksi dari warganet hingga 33,5 juta serta menjangkau kurang lebih 84,2 juta akun.

Gambar 2. Statistik perbincangan Twitter isu harimau Alshad mati

Intensitas perbincangan pada awal periode pemantauan masih terlihat landai. Lonjakan respons warganet Twitter baru terjadi pada 26 Juli 2023 atau dua hari setelah Alshad mengumumkan kematian harimau Benggala di akun Instagram pribadinya. 

sentimen negatif dominasi perbincangan soal alshad
Gambar 3. Tren peaktime dan sentimen perbincangan Twitter

Sentimen negatif tampak menguasai perbincangan seperti yang terlihat pada Gambar 3. Banyak warganet yang mengecam sekaligus menyayangkan kematian hewan yang seharusnya berada di alam bebas itu. Cuitan dengan sentimen negatif muncul sebanyak 78 persen dari keseluruhan cuitan atau sebanyak 4.057 twit.

Twit negatif terpopuler datang dari akun @tanyarlfes yang mengkritik soal izin kepemilikan satwa liar Alshad yang menurutnya harus dievaluasi mengingat telah banyak nyawa harimau yang mati ditangan Alshad.

Gambar 4. Twit negatif terpopuler

Meski demikian, ditemukan juga warganet yang membela Alshad dengan sentimen positif yang muncul sejumlah 81 twit selama periode pemantauan. Pembelaan itu dituliskan oleh akun @mebosscha yang memaparkan bahwa Alshad bukan satu-satunya orang yang memelihara harimau. Ada banyak orang lainnya yang tidak secara terang-terangan mengaku. Ia melihat apa yang dilakukan Alshad justru merupakan usaha melestarikan satwa liar.

Pernyataan senada datang dari akun @valentineirine_. Menurutnya, netizen tidak bisa sepenuhnya menyalahkan Alshad karena bagaimanapun ia telah berkontribusi dalam pembiakan harimau Benggala, mengingat hewan ini termasuk jenis yang sulit berkembang biak.

Gambar 5. Sampel twit positif

Nama Alshad menjadi yang paling banyak disebut warganet seperti yang tampak pada Gambar 6. Selain kata alshad dan ahmad, kata penangkaran juga menjadi kata yang banyak dituliskan warganet Twitter. Hal ini terkait dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat yang mengaku bahwa pihaknya tak memberi Alshad izin memelihara, melainkan izin melakukan penangkaran dengan tujuan memperbanyak populasi. Kabar ini terlihat dicuitkan oleh akun berita @kumparan yang memperoleh begitu banyak reaksi dari warganet.

Gambar 6. Jajaran kata yang sering digunakan
Gambar 7. Sampel twit kata ‘penangkaran’

Selanjutnya, kata konservasi juga muncul sebagai kata yang banyak ditulis warganet. Ihwal ini didominasi oleh warta bahwa kematian harimau Benggala milik Alshad yang dinilai dapat menimbulkan konsekuensi besar bagi dunia konservasi satwa sekaligus dapat mencoreng nama Indonesia.

Gambar 8. Sampel twit kata ‘konsevasi’

Adapun akun terpopuler yang mendapat reaksi paling banyak dari warganet datang dari akun @tanyarlfes sebanyak 56.754 reaksi. Dua twitnya menyangsikan perizinan yang dimiliki Alshad. Lalu pada posisi kedua terdapat akun @AndyHuskyyy yang terpaut jauh dengan perolehan 12.071 reaksi. Akun ini mengkritik Alshad yang tidak tampak bersalah dan tak mau minta maaf, melainkan justru dsibukkan dengan menunggu hasil laboratorium.

Di urutan ketiga, akun berita @detikcom memperoleh reaksi sebanyak 12.071 kali dengan cuitan beritanya yang beragam mulai dari tanggapan animal defender hingga terancamnya citra konservasi satwa Indonesia.

Gambar 9. Jajaran akun populer
Gambar 10. Twit akun terpopuler @tanyarlfes
Gambar 11. Twit akun terpopuler @AndyHuskyyy
Gambar 12. Twit akun terpopuler @detikcom

Pantauan Pemberitaan Media Daring Isu Kematian Hariamau Benggala Alshad

Selain di media sosial Twitter, Netray juga mengamati kontroversi kematian harimau milik Alshad lewat pemberitaan media daring. Dengan menggunakan kata kunci dan periode yang sama, Netray menemukan bahwa sebanyak 191 berita dari 64 media massa menerbitkan berita topik ini. Selama lima hari pemantauan terlihat kategori hiburan mendominasi pemberitaan dengan 103 berita.

Gambar 13. Statistik pemberitaan media daring isu kematian harimau Alshad

Intensitas pemberitaan mulai muncul setelah Alshad mengumumkan kematian peliharaannya, yakni pada 25 Juli dengan jumlah berita sebanyak 53 artikel. Kemudian pemberitaan tampak memuncak pada tanggal 26 Juli sebanyak 81 artikel. Selanjutnya pemberitaan mulai menurun sedikit demi sedikit hingga akhir periode pemantauan.

Sentimen negatif pun terlihat mendominasi pemberitaan dengan 115 artikel sedangkan pemberitaan bersentimen positif hanya terpantau sebanyak 30 artikel seperti yang tertera pada Gambar 14.

Gambar 14. Tren peak time dan setimen pemberitaan

Dalam kategori hiburan, berita didominasi oleh kritik dan kecaman terhadap Alshad soal kematian harimau Benggala yang dikaitkan dengan eksploitasi konten media sosial. Alshad diminta berhenti memelihara satwa liar karena harimau tersebut mungkin saja stres karena sering dijadikan konten dan bertemu banyak manusia. Selain itu, berita soal warganet yang menyindir Alshad untuk mengurusi anaknya sendiri dibanding mengurus hewan juga muncul dalam kategori ini.

Gambar 15. Sampel berita kategori hiburan

Lalu kategori kesehatan dan gaya hidup menduduki posisi selanjutnya yang mendominasi pemberitaan Alshad dengan 51 berita. Artikel soal World Wildlife Fund (WWF) Indonesia yang turut buka suara soal kematian harimau Benggala mendominasi pemberitaan kategori ini. Meski tak menyebut langsung nama Alshad, lewat pernyataan resmi akun Twitter mereka, WWF Indonesia menyatakan dengan tegas bahwa satwa liar bukan peliharaan manusia.

Mengambil satwa liar dari habitatnya berdampak pada kurangnya populasi satwa di alam liar. Ditambah lagi, terdapat bahaya memelihara satwa liar, salah satunya adalah zoonosis. Zoonosis merupakan penyakit yang dapat menular dari hewan liar ke manusia yang kemudian ditularkan dari manusia ke manusia lainnya.

Gambar 16. Sampel berita kategori kesehatan dan gaya hidup

Sedangkan kategori hukum hanya memperoleh berita sebanyak 15 artikel. Pembahasannya mengenai Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat yang belum menerima laporan dari Alshad terkait kematian bayi harimau Benggala hingga Rabu lalu (26/7). Jika tak kunjung melapor, petugas dari BBKSDA berencana menemui langsung ke rumah yang bersangkutan. Tak hanya itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga akan mengevaluasi izin penangkaran dengan berencana menurunkan tim khusus untuk memeriksa kematian harimau tersebut.

Gambar 17. Sampel berita kategori hukum

Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time, Anda dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id

More like this

Kenaikan PPN 12% dan Gelombang Protes Warganet X: Bantuan Pemerintah Dianggap Tak Sebanding

Pemerintah akhirnya memutuskan untuk tetap menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% pada senin...

Tenggelam dalam Arus Sentimen Negatif, Gus Miftah Akhirnya Mundur

Miftah Maulana Habiburrahman atau yang biasa disebut Gus Miftah menjadi sorotan publik baru-baru ini...

Kebijakan Kenaikan PPN 12%, Gelombang Negatif Penuhi Linimasa X

Jelang akhir tahun 2024, kabar mengejutkan datang dari Menteri Perekonomian Sri Mulyani. Pajak Pertambahan...