HomeCurrent ReportPro Kontra Usul Sandiaga Atasi Macet di Puncak Bogor dengan Kereta Gantung

Pro Kontra Usul Sandiaga Atasi Macet di Puncak Bogor dengan Kereta Gantung

Published on

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengusulkan pembangunan kereta gantung untuk mengatasi kemacetan yang terjadi di jalur kawasan wisata Puncak Kabupaten Bogor seperti yang terjadi saat libur Isra Miraj dan Hari Raya Nyepi awal pekan Maret 2022. Namun usulan itu kemudian ditanggapi beragam oleh warganet, ada yang mendukung dan tak sedikit yang mengkritik.

Sebelum usulan Sandiaga mengemuka, isu kemacetan di Puncak Bogor sendiri ramai diperbincangkan dan menjadi trending topik di Twitter pada 27-28 Februari 2022. Berdasarkan pemantauan Netray pada periode 20 Februari-5 Maret 2022 dengan menggunakan kata kunci “bogor macet dan puncak && macet” total ada 2.633 twit.

Gambar 1. Statistik Perbincangan Topik Kemacetan Puncak

Di tengah perbincangan soal kemacetan jalur Puncak, kemudian Sandiaga Uno merespons dengan mengusulkan kereta gantung sebagai solusi atasi kemacetan. Usulan itu menjadi bahan pemberitaan sejumlah media massa dan kemudian menjadi perbincangan warganet.

Untuk melihat bagaimana perbincangan warganet, Netray melakukan pemantauan dengan menggunakan kata kunci “kereta gantung dan kereta gantung && sandiaga” pada periode pemantauan 20 Februari-5 Maret 2022. Total ada 142 twitt yang muncul berdasarkan kata kunci tersebut.

Twit awal-awal yang muncul berasal dari sejumlah akun resmi media massa yang mengunggah pemberitaan mengenai usulan Sandiga. Salah satu akun media massa yang paling banyak menggungah pemberitaan dan banyak mendapatkan respons warganet adalah @detikcom.

Detik.com menaikkan pemberitaan pada 1 Maret 2022 dengan judul “Tercoreng Macet Abadi Puncak, Solusi Menparekraf: Bikin Kereta Gantung!”. Pemberitaan itu kemudian memicu tanggapan dari warganet.

Pemberitaan tentang usul pembuatan kereta gantung tersebut banyak disukai hingga dibagikan ulang oleh warganet. Namun komentar warganet untuk solusi yang ditawarkan oleh Sandiaga tak hanya berbentuk dukungan atau sentimen positif melainkan kritik atau sentimen negatif.

Berdasarkan statistik hasil pemantauan sentimen positif tentang usulan Sandiaga itu ada 25 twit sedangkan twit sentimen negatif berjumlah 42. Sedangkan sisanya 75 twit bersentimen netral.

Gambar 3. Statistik Perbincangan Kereta Gantung

Warganet: Usul Sandiaga Tak Selesaikan Masalah

Suara yang kontra terhadap usulan Sandiga tergambar dalam sejumlah opini warganet yang menggunakan kalimat berupa sindiran dan bernada satir. Tidak sedikit warganet berkomentar bahwa usul pembuatan kereta gantung justru tidak menyelesaikan masalah, tetapi semakin menambah kemacetan.

Warganet menilai jalan puncak tidak begitu lebar, ditambah wisata di puncak tidak hanya satu tempat, akan menambah biaya apabila harus membangun banyak stasiun untuk pemberangkatan hingga pemberhentiannya. 

Selain mendapat banyak kritikan, solusi dari Sandiaga tersebut juga banyak menuai dukungan. Opini warganet menyerukan tentang persetujuan wacana pembangunan kereta gantung di wilayah puncak tersebut.

Sebagian dari opini pro warganet menilai bahwa konsep kereta gantung yang ditawarkan oleh Sandiaga sangat menarik. Hal itu membuat puncak menjadi memiliki daya tarik wisata lain serupa dengan luar negeri.

Simak ulasan isu terkini lainnya di https://analysis.netray.id/ dan analisis mendalam Netray melalui https://medium.com/@netrayID

Editor: Irwan Syambudi

More like this

Kenaikan PPN 12% dan Gelombang Protes Warganet X: Bantuan Pemerintah Dianggap Tak Sebanding

Pemerintah akhirnya memutuskan untuk tetap menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% pada senin...

Tenggelam dalam Arus Sentimen Negatif, Gus Miftah Akhirnya Mundur

Miftah Maulana Habiburrahman atau yang biasa disebut Gus Miftah menjadi sorotan publik baru-baru ini...

Kebijakan Kenaikan PPN 12%, Gelombang Negatif Penuhi Linimasa X

Jelang akhir tahun 2024, kabar mengejutkan datang dari Menteri Perekonomian Sri Mulyani. Pajak Pertambahan...