HomeCurrent ReportBrandWacana Merger Indosat dan Tri; Solusi Memperkuat Posisi di Pasar Indonesia?

Wacana Merger Indosat dan Tri; Solusi Memperkuat Posisi di Pasar Indonesia?

Published on

Merger atau penggabungan dua perusahaan dengan bidang bisnis yang sama sedang menjadi tren. Tidak sedikit perusahaan yang memiliki wacana untuk mengambil langkah ini, seperti halnya pemberitaan merger perusahaan transportasi Gojek dan Grab. Kini giliran perusahaan operator seluler Indosat Ooredoo dan Tri Indonesia yang dikabarkan akan melakukan hal serupa. Meski kabar tersebut masih berupa wacana namun tidak sedikit media pemberitaan daring yang memberitakan hal ini. Lalu, seperti apa perkembangan pemberitaan ini di media pemberitaan daring? Apakah warganet juga membicarakan hal ini?

Netray melakukan pemantauan untuk melihat bagaimana kabar terkini wacana merger antara Indosat dan Tri. Pemantauan dilakukan selama periode 13 Februari-26 Februari 2021

merger indosat dan tri

Hasilnya, topik wacana merger Indosat dan Tri diberitakan sebanyak 43 artikel oleh 24 portal media. Kabar mergernya kedua perusahaan ini terlihat kurang menggema dengan jumlah artikel yang terbilang sedikit.

Hongkong CK Hutchison Holdings Ltd dikabarkan tengah melakukan pembicaraan lanjutan dengan Ooredoo QPSC sebagai pemegang saham mayoritas PT Indosat Tbk (ISAT) terkait merger bisnis operator telekomunikasi di Indonesia. Selain itu, kabar tersebut diperkuat oleh media yang memberitakan bahwa Indosat telah menjual beberapa menaranya. 

Media pemberitaan menyebutkan PT Indosat Tbk akan menjual sekitar 4.000 menara telekomunikasi Indosat di tahun ini. Rencana ini masih dalam tahap promosi dengan mitra potensial yang tidak disebutkan oleh Indosat. Lantas hasil penjualan menara tersebut akan digunakan untuk investasi perluasan jaringan 4G di Indonesia guna memperlancar pengembangan bisnis penggabungan usaha dengan PT Hutchlson 3 Indonesia. 

Apakah Merger Merupakan Solusi atas Perang Harga? 

Faktanya setiap bisnis selalu ingin mendominasi pasar. Oleh karena itu, persaingan harga menjadi hal yang utama sehingga mergernya kedua perusahaan tersebut diperkirakan akan memperkuat posisi keduanya di pasar Indonesia yang semakin kompetitif. 

Tentu saja adanya perang harga tersebut karena para pelaku bisnis operator seluler berebut menarik pelanggan. Pengamat Telekomunikasi Heru Sutadi menyebutkan bahwa, mergernya Indosat dan Tri dapat menambah layanan basis internet menjadi lebih baik. Ungkapan Heru tersebut, membuat media menerka seberapa cepat kualitas jaringan internet hasil penggabungan kedua perusahaan tersebut.

Media pemberitaan menuliskan analisis Opensignal terkait kecepatan internet yang diperoleh pelanggan jika Indosat dan Tri bergabung menjadi satu operator. Jika dilihat berdasarkan 4 kategori, yakni Download Speed Experience atau kecepatan unduh, Upload Speed Experience atau kecepatan unggah, Video Experience atau kualitas video dan Games Experience maka Indosat dinilai lebih unggul dalam memberikan kecepatan unduh dan unggah. Sedangkan Tri lebih unggul pada kecepatan streaming video dan game. Artinya dapat diambil simpulan bahwa apabila Indosat dan Tri bergabung kecepatan unduh dan unggah diprediksi mencapai 5,4 Mbps unggul tipis dari rata-rata operator lainnya yang hanya sekitar 5 Mbps. Kemudian untuk kecepatan game dan streaming video diprediksi mencapai 58,1 poin lebih tinggi dibandingkan rata-rata operator seluler nasional lainnya. 

Wacana Merger Indosat dan Tri di Twitter

Selain memonitor media pemberitaan dengan memasukan kata kunci dan rentang waktu yang sama, Netray juga melakukan pemantauan pada media sosial Twitter. Lalu, seberapa ramai warganet memperbincangkan wacana tersebut?

Perbincangan warganet tidak jauh dari artikel media pemberitaan. Terlihat melalui top word di atas, kata merger dikelilingi oleh kata nasib, internet dan telkomsel. Kesimpulannya warganet juga mempertanyakan nasib internet di Indonesia apabila Indosat dan Tri melakukan merger. Bahkan digadang-gadang kualitas sinyalnya dapat diadu dengan Telkomsel yang dinilai sebagai operator seluler paling stabil. Berikut gambaran statistiknya. 

Selama dua pekan pemantauan, topik terkait wacana penggabungan Indosat dan Tri hanya menarik warganet sebanyak 62 cuitan. Hal ini memperlihatkan bahwa banyak warganet yang tidak mengetahui kabar mergernya kedua perusahaan operator seluler tersebut. Bahkan beberapa cuitan berasal dari media pemberitaan yang menuliskan cuitan berita pada akun resmi Twitter portal medianya.

Seperti contoh cuitan dari @CNNIndonesia dan @detiknet yang menuliskan kembali artikel berita tentang nasib internet Indonesia apabila Indosat dan Tri bergabung. Penggabungan kedua perusahaan tersebut mengubah peta persaingan operator seluler di Indonesia sekaligus sebagai penantang terkuat Telkomsel. Berikut cuitan negatif warganet yang mengomentari wacana penggabungan Indosat dan Tri.

Ungkapan ketidakrelaan warganet apabila Indosat dan Tri merger ialah karena dinilai akan membuat sinyal semakin lemot. Sebab menurut warganet kedua operator tersebut dikenal dengan operator yang stabil gangguannya. Sehingga apabila kedua operator seluler tersebut bergabung menimbulkan pertanyaan; akankah semakin lebih baik atau justru tidak ada perubahan?

Penutup 

Wacana bergabungnya PT Indosat Ooredoo dengan PT. Hutchison 3 Indonesia sepertinya akan membawa kebaruan untuk persaingan bisnis telekomunikasi di pasar Indonesia. Selain untuk memperkuat kedudukan masing-masing perusahaan, bergabungnya dua perusahaan ini juga dinilai dapat memperbaiki kualitas jaringan. Media pemberitaan memperkirakan keunggulan yang akan diterima pelanggan apabila kedua perusahaan tersebut bergabung. Namun warganet justru mengungkapkan hal yang bertolak belakang. Warganet merasa keberatan dengan bergabungnya kedua perusahaan ini karena ditakutkan justru akan menghasilkan kualitas yang tidak sesuai dengan harapan.

Kabar tersebut hanya baru wacana, sampai saat ini belum ada kejelasan resmi dari kedua perusahaan terkait kabar merger yang telah beredar. Apapun itu, semoga jaringan telekomunikasi di Indonesia semakin baik. Sekian analisis Netray. 

More like this

Kenaikan PPN 12% dan Gelombang Protes Warganet X: Bantuan Pemerintah Dianggap Tak Sebanding

Pemerintah akhirnya memutuskan untuk tetap menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% pada senin...

Tenggelam dalam Arus Sentimen Negatif, Gus Miftah Akhirnya Mundur

Miftah Maulana Habiburrahman atau yang biasa disebut Gus Miftah menjadi sorotan publik baru-baru ini...

Kebijakan Kenaikan PPN 12%, Gelombang Negatif Penuhi Linimasa X

Jelang akhir tahun 2024, kabar mengejutkan datang dari Menteri Perekonomian Sri Mulyani. Pajak Pertambahan...