Metode social network analysis (SNA) saat ini mulai banyak diadopsi ke dalam sejumlah bidang kehidupan. Menurut Otte dan Rousseau, social network analysis adalah proses penyelidikan atas struktur sosial menggunakan jejaring dan grafik. Jejaring dan struktur sosial tersebut hampir meliputi seluruh aktivitas manusia seperti aktivitas sosial, politik, hingga ekonomi.
Pada artikel kali ini, kita akan menyoroti manfaat dan kegunaan analisis jaringan sosial di sektor ekonomi, khususnya dalam bidang bisnis dan usaha. Sebagaimana aktivitas sosial lainnya, jaringan sosial juga terjadi di sektor ini. Bahkan, dapat disebut bahwa aktivitas memenuhi kebutuhan hidup ini lah yang mendorong kemunculan interaksi antar individu manusia.
Bisnis dan usaha adalah salah satu aktivitas ekonomi modern yang menjadi tempat tumbuh dari jejaring sosial. Bagi pelaku usaha, jejaring sosial bisa berarti potensi dan rintangan atas berkembangnya suatu usaha. Maka dari itu, pelaku bisnis harus memberi perhatian khusus melalui analisis jejaring sosial. Secara sederhana SNA dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi, komunikasi, strategi bisnis, dan pemasaran.
Manfaat dan Implementasi Social Network Analysis
Berikut ini adalah sejumlah manfaat dari penggunaan metode social network analysis dalam membaca konteks bisnis dan usaha:
- Optimisasi Komunikasi
Komunikasi adalah kunci utama dari sebuah usaha atau bisnis. Manajemen bisa memanfaatkan metode analisis SNA untuk mengurai hambatan aliran informasi di dalam perusahaan. Hal ini memungkinkan pengoptimalan proses komunikasi dan peningkatan aliran informasi. Optimasi proses tersebut antara lain dengan memahami bagaimana karyawan berinteraksi satu sama lain sehingga manajemen dapat merancang struktur tim yang lebih efektif dan mendorong kolaborasi antar departemen.
2. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)
Social network analysis juga dapat dimanfaatkan untuk memaksimalkan manajemen sumber daya manusia. Identifikasi karyawan kunci dan mentor potensial dengan social network analysis selanjutnya dapat menjadi acuan untuk menyusun program pengembangan karir karyawan. Selain identifikasi karyawan kunci, perlu dilakukan identifikasi karyawan yang terisolasi atau kurang terhubung untuk meningkatkan keterlibatan. Hal ini akan mengurangi risiko terjadinya ketidakharmonisan sekaligus berfungsi untuk menambah kohesivitas tim.
3. Identifikasi Pemimpin dan Influencer
SNA membantu mengidentifikasi karyawan yang memiliki pengaruh besar dalam jaringan komunikasi internal. Pemimpin informal ini sering kali memiliki peran penting dalam penyebaran informasi dan budaya perusahaan. Selain itu, dalam pemasaran SNA dapat digunakan untuk mengidentifikasi individu atau entitas yang memiliki pengaruh besar terhadap pelanggan potensial yang kemudian dapat digunakan untuk kampanye pemasaran atau kerja sama.
4. Pemasaran dan Penjualan
Pemetaan influencer eksternal pada dasarnya berguna untuk menyebarkan pesan pemasaran secara lebih luas dan cepat. Dalam pemasaran, pelaku usaha juga harus memahami segmentasi pasar atau hubungan antar pelanggan sehingga menghasilkan strategi segmentasi yang lebih baik dan penargetan yang lebih tepat. Hal ini termasuk mengidentifikasi pelanggan kunci dan memahami bagaimana mereka terhubung satu sama lain untuk strategi penjualan yang lebih efektif.
5. Manajemen Risiko
SNA juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi risiko yang bersifat sistemik. Salah satunya adalah menganalisis jaringan untuk mengidentifikasi potensi risiko yang mungkin tersebar melalui jaringan, seperti ketergantungan pada pemasok tertentu. Agar terhindar dari masalah semacam ini, wajib bagi manajemen untuk memahami struktur jaringan dan membuat rencana mitigasi risiko yang lebih efektif dalam situasi krisis.
6. Inovasi dan Pengembangan Produk
Tak hanya berguna dalam meramal situasi darurat agar bisa dihindari, social network analysis dalam bisnis juga bisa digunakan untuk mendorong kolaborasi antar individu. Tim yang terhubung dengan baik dapat meningkatkan kreativitas dan inovasi. Agar semua lini/departemen berjalan dengan maksimal, selanjutnya adalah mengidentifikasi area di mana pengetahuan tidak cukup tersebar di dalam perusahaan dan merancang program pelatihan yang sesuai.
Pada era digital semacam ini, interaksi sosial kerap terjadi di media sosial yang melibatkan ratusan ribu hingga jutaan individu yang tersebar di jagat internet. Tentu saja dibutuhkan tools social network analysis canggih yang mampu mengolah data dengan jumlah yang besar (big data). Apabila dalam konteks bisnis dan usaha, tools semacam Netray Media Monitoring bisa menunjukkan posisi influencer penting dalam sebuah campaign produk bisnis. Selain itu, Netray Media Monitoring juga mampu membaca potensi persebaran sentimen negatif atas suatu review produk di linimasa media sosial.
Editor: Winda Trilatifah