HomeCurrent ReportBrandRumor Aplikasi BiP akan Gantikan WhatsApp; Bagaimana Respons Warganet?

Rumor Aplikasi BiP akan Gantikan WhatsApp; Bagaimana Respons Warganet?

Published on

Berita mengenai kebijakan baru WhatsApp masih terus menjadi perbincangan. Berita terbarunya ialah WhatsApp akan menunda kebijakan tersebut sampai beberapa waktu. Hal ini lantaran masyarakat yang mengkhawatirkan tentang keamanan data apabila menyetujui kebijakan baru yang dikeluarkan oleh WhatsApp. Tidak sedikit masyarakat yang sudah mulai mengunduh dan beralih menggunakan aplikasi pesan instan serupa, seperti Telegram, Signal, Line, dan sebagainnya. Selain beberapa aplikasi tersebut, muncul aplikasi baru yang diberitakan akan menyaingi WhatsApp. Aplikasi tersebut adalah BiP. Munculnya aplikasi BiP cukup menjadi sorotan warganet beberapa minggu terakhir. Seperti apa antusias warganet memperbincangkan aplikasi BiP ? Simak selengkapnya.

Media Monitoring Netray melakukan pemantaun selama periode 10-25 Januari 2021 untuk melihat keramaian warganet memperbincangkan aplikasi BiP. Hasilnya topik ini diperbincangkan sebanyak 824 cuitan dengan potential reach mencapai 12,6 M

Pergerakan grafik selama periode pemantauan sangat fluktuatif. Perbincangan seputar aplikasi BiP mulai intens pada 15 Januari 2021. Kemudian perbincangan warganet kembali memuncak pada 19-20 Januari 2021. Sedangkan pada kurva sentimen trend, puncak garis sentimen negatif terlihat lebih unggul daripada sentimen positif. Garis sentimen negatif mengalami puncak cuitannya pada 21 Januari 2021. Apa yang diperbincangkan warganet pada tanggal tersebut?

Gambaran sedikit tentang keramaian warganet dalam perbincangan topik ini dapat dilihat melalui Top Word di atas. Berdasarkan jajaran kata-kata tersebut, kata pengganti, whatsapp, aplikasi, pengguna, buatan, turki, pindah, dan aman menjadi pusat top word dengan ukuran paling menonjol dari kata-kata lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa perbincangan warganet tidak jauh dari seputar munculnya aplikasi buatan Turki yang dinilai dapat menggantikan Whatsapp. Berikut contoh gambaran cuitan warganet pada puncak grafik tanggal 15 Januari 2021. 

Pada 15 Januari puncak grafik didominasi oleh intensitas warganet yang membagikan kembali cuitan dari akun @TofaTofa_id. Cuitan yang menyebutkan keunggulan aplikasi BiP sebagai pengganti WhatsApp ini menjadi sorotan warganet. Sontak cuitan tersebut mendapat banyak respon berupa suka, komentar, dan retweet oleh warganet lain. Selain gambaran isi cuitan warganet di puncak 15 Januari, mari kita lihat cuitan warganet di tanggal 19 Januari, apa yang dibicarakan warganet ya?

Pada tanggal 19 Januari 2021, puncak grafik didominasi oleh cuitan dari akun @MSApunya. Akun ini menuliskan sebuah cuitan tentang kelebihan aplikasi BiP dibandingkan aplikasi WhatsApp. Kemudian cuitan akun tersebut banyak mendapat impresi dari warganet lain berupa like, komentar, serta retweet. Berikut contoh cuitan pada puncak kurva sentimen negatif pada 21 Januari 2021.

Cuitan bersentimen negatif bermula dari cuitan akun @SaveMoslem1 yang mengungkapkan WhatsApp menangis karena BiP telah mencapai jutaan pengguna dalam satu hari. Kemudian cuitan tersebut mendapat banyak interaksi dari warganet lain. Cuitan dari akun @SaveMoslem1 yang banyak dibagikan kembali oleh warganet ini menyumbang sentimen negatif pada topik perbincangan aplikasi BiP di Twitter. Selain contoh cuitan di atas, warganet juga memberikan tanggapannya tentang aplikasi BiP ini.

Tanggapan positif dari warganet di atas memperlihatkan bahwa aplikasi BiP ini cukup menarik perhatian warganet pengguna pesan instan. Bahkan beberapa warganet menyebutkan keunggulan menggunakan aplikasi tersebut. Seperti salah satu akun @Yuni_renhoat dalam cuitannya disebutkan manfaat mengunduh aplikasi BiP seperti chatting mulus, suara dan video call jernih, serta kualitas Hi-Tech. Cuitan serupa yang menyebutkan kelebihan aplikasi BiP ini juga datang dari akun @adipatimusadad dan @peeeeeeeeee0. Kedua akun tersebut menuliskan untuk terus mendukung aplikasi buatan muslim. Selain tanggapan dengan cuitan bersentimen positif, terdapat pula tanggapan warganet dengan sentimen negatif. 

Tanggapan negatif warganet menyangkut tentang drama politik di Indonesia. Seperti cuitan dari @yana_udiyatna yang menuliskan bahwa kadrun mengkampanyekan untuk meninggalkan Whatsapp dan beralih pada BiP sebab BiP dibuat oleh Turki. Produk BiP merupakan buatan negara islam, maka muncul pertanyaan dari warganet berupa pemisahan pengguna laki-laki dengan perempuan. Menurut akun @GantarKasalo dalam syari agama Islam, laki-laki dan perempuan harus dipisah karena bukan muhrimnya. Kemudian tanggapan lain datang dari akun @TimurManusia yang mengabarkan bahwa aplikasi BiP tidak aman.

Berdasarkan pemaparan di atas, pada puncak grafik tanggal 15 Januari dan 19 Januari, Netray menemukan bahwa akun @TofaTofa_id, @MSApunya dan akun @SaveMoslem1 menjadi akun populer. Ketiga akun tersebut mendominasi isi cuitan pada puncak grafik. Interaksi untuk ketiga akun tersebut paling sering dilakukan oleh warganet dengan membagikan kembali cuitan yang ditulis oleh ketiga akun tersebut. Hal itu membuat akun tersebut menempati jajaran top akun dengan impresi paling banyak daripada akun lainnya. Berikut gambar populer tentang aplikasi BiP dari unggahan warganet.

Salah satu gambar unggahan warganet memperlihatkan ilustrasi perpindahan dari aplikasi WhatsApp ke aplikasi BiP. Kemudian gambar lainnya yang diunggah warganet yakni logo aplikasi BiP dengan latar belakang warna biru muda dan tulisan BiP warna putih. 

Hadirnya aplikasi BiP mendapat sambutan dari warganet. Tidak sedikit warganet memberikan tanggapan positif dengan menguraikan beberapa fitur keunggulan dan manfaat dari aplikasi ini. Selain itu, tanggapan warganet yang mengaitkan dengan syari Islam yang memisahkan antara pengguna laki-laki dengan perempuan pada aplikasi, menyumbang komentar bernada sindiran dengan kecenderungan kearah sentimen negatif. Demikian analisis Netray terkait aplikasi BiP. Semoga dapat memberikan informasi yang bermanfaat.

More like this

Kenaikan PPN 12% dan Gelombang Protes Warganet X: Bantuan Pemerintah Dianggap Tak Sebanding

Pemerintah akhirnya memutuskan untuk tetap menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% pada senin...

Tenggelam dalam Arus Sentimen Negatif, Gus Miftah Akhirnya Mundur

Miftah Maulana Habiburrahman atau yang biasa disebut Gus Miftah menjadi sorotan publik baru-baru ini...

Kebijakan Kenaikan PPN 12%, Gelombang Negatif Penuhi Linimasa X

Jelang akhir tahun 2024, kabar mengejutkan datang dari Menteri Perekonomian Sri Mulyani. Pajak Pertambahan...