Sebagai pemilik usaha atau bisnis, memahami tren media menjadi hal yang penting selain skill berdagang. Tren media merujuk pada perubahan atau perkembangan yang terjadi dalam cara masyarakat menggunakan, mengonsumsi, atau memproduksi media. Tren ini sering mencerminkan apa yang populer atau dominan dalam penggunaan teknologi, preferensi konsumen, dan format komunikasi.
Ada banyak aspek dari tren media yang bisa memengaruhi preferensi konsumen. Baik yang dipengaruhi oleh faktor eksternal, maupun faktor yang bisa diatur langsung oleh pihak-pihak yang berkepentingan dari dalam. Lantas apa saja aspek dari tren media yang berpengaruh pada preferensi konsumen tersebut? Sebelumnya simak terlebih dulu penjelasan lebih terperinci dari tren media:
Konsep Tren Media, Mulai dari Perkembangan Teknologi hingga Interaktivitas
Mengetahui konsep tren media menjadi titik awal bagi pebisnis untuk memahami implikasinya lebih lanjut lagi. Tren media mencerminkan kebutuhan masyarakat untuk berkomunikasi lebih cepat, lebih visual, dan lebih interaktif yang seringkali dipengaruhi oleh viralitas atau fenomena budaya populer yang mendunia. Berikut adalah poin-poin penting dari konsep tren media.
1. Perkembangan Teknologi
Tren media berkembang pesat seiring inovasi teknologi yang mengubah cara informasi dibuat, disampaikan, dan dikonsumsi. Munculnya platform digital, media sosial, dan algoritma personalisasi membuat informasi lebih cepat, interaktif, dan sesuai kebutuhan pengguna. Akibatnya, perilaku konsumen berubah, dan industri media harus terus berinovasi agar tetap kompetitif untuk terus beradaptasi dengan format dan teknologi terbaru.
Contoh:
- Peralihan dari media cetak ke media digital.
- Penggunaan streaming (seperti YouTube atau Netflix) menggantikan siaran TV tradisional.
2. Media Sosial dan Platform Digital
Media sosial kini menjadi salah satu tren dominan yang mengubah cara orang berkomunikasi dan berbagi informasi. Platform seperti TikTok, Instagram Reels, dan YouTube Shorts memungkinkan siapa saja untuk membuat dan menyebarkan konten dengan mudah, tanpa memerlukan peralatan atau keahlian yang rumit. Hal ini memberi kesempatan bagi individu dan merek untuk menjangkau audiens yang lebih luas dengan biaya yang relatif rendah, menjadikan media sosial alat yang sangat efektif dalam menyampaikan pesan atau promosi.
Contoh:
- Popularitas platform seperti TikTok, Instagram Reels, dan YouTube Shorts.
- Konten video pendek yang lebih menarik perhatian dibandingkan format panjang.
3. Personalisasi Konten
Algoritma canggih pada platform media memungkinkan konten yang disesuaikan secara spesifik dengan preferensi pengguna, berdasarkan aktivitas, pencarian, atau interaksi mereka. Dengan cara ini, pengguna menerima rekomendasi yang relevan, seperti video, artikel, atau iklan, sehingga pengalaman lebih personal dan efektif, sekaligus meningkatkan keterlibatan mereka dengan platform tersebut.
Contoh:
- Feed media sosial yang disesuaikan berdasarkan aktivitas Anda.
- Rekomendasi personal dari platform seperti Spotify atau Netflix.
4. Tren Format dan Gaya Komunikasi
Tren media sering tercermin dari cara informasi disampaikan, termasuk format dan gaya komunikasi yang digunakan. Misalnya, penggunaan video pendek yang menarik, infografis yang informatif, dan gaya santai dalam konten media sosial menjadi pilihan populer. Format ini dibuat untuk menarik perhatian audiens dengan cepat, sesuai dengan kebiasaan konsumsi media yang serba instan.
Contoh:
- Infografis untuk penyajian data.
- Podcast sebagai format audio yang digemari untuk edukasi atau hiburan.
- Penggunaan meme sebagai alat komunikasi yang ringan dan mudah viral.
5. Pengaruh Budaya dan Viralitas
Budaya populer (pop culture) dan tren viral di media seringkali memengaruhi tren media secara keseluruhan dengan cara menciptakan gelombang besar yang cepat menyebar ke berbagai platform. Fenomena viral, seperti tantangan atau meme, dapat menarik perhatian banyak orang dalam waktu singkat. Hal ini mendorong media untuk menyesuaikan konten dengan apa yang sedang populer, meningkatkan keterlibatan audiens, dan membentuk arah baru dalam konsumsi media.
Contoh:
- Hashtag yang viral di Twitter (#OOTD, #ViralChallenge).
- Tantangan di TikTok yang menjadi tren global.
6. Interaktivitas dan Partisipasi
Media kini semakin interaktif, memungkinkan audiens untuk ikut terlibat langsung dalam pembuatan dan penyebaran konten. Melalui fitur seperti komentar, voting, dan live streaming, pengguna tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga peserta aktif. Hal ini menciptakan pengalaman yang lebih personal dan memperkuat koneksi antara pembuat konten dan audiens.
Contoh:
- Voting dalam acara realitas (reality show).
- Streaming langsung (live streaming) dengan komentar real-time.
Aspek Tren Media yang Memengaruhi Preferensi Konsumen
Tren media disebut memengaruhi cara orang berkomunikasi, menyampaikan ide, atau bahkan menjalani gaya hidup. Karena sifatnya yang dinamis, tren tersebut terus berubah sesuai teknologi, kebutuhan, dan preferensi masyarakat. Pada akhirnya cara-cara ini menjadi basis dari konsumen untuk menentukan pola konsumsi mereka. Berikut adalah aspek-aspek dari tren media yang membentuk preferensi konsumen.
1. Eksposur Informasi yang Lebih Luas
Media, terutama media sosial, memungkinkan konsumen terpapar pada produk dan layanan baru secara lebih cepat dan luas. Aspek ini menjadi yang paling dasar dari tren media akibat dari perkembangan teknologi digital. Contoh umumnya adalah tren viral di platform seperti TikTok atau Instagram sering kali mempopulerkan produk, mulai dari makanan hingga teknologi, yang sebelumnya tidak dikenal.
2. Normalisasi Tren
Ketika media terus-menerus menampilkan produk atau gaya tertentu, konsumen mulai menganggapnya sebagai standar. Tren ini dibentuk melalui strategi kampanye dari pihak tertentu seperti industri pengiklanan. Misalnya, tren fesyen yang dipopulerkan influencer atau selebriti sering kali akan diadopsi oleh audiens mereka.
3. Pembentukan Gaya Hidup
Media sering mengasosiasikan produk dengan gaya hidup tertentu. Iklan yang menampilkan orang sukses menggunakan produk tertentu dapat memengaruhi persepsi konsumen. Contohnya produk kesehatan sering dikaitkan dengan gaya hidup aktif dan sehat, membuat konsumen yang peduli dengan kesehatan lebih cenderung membeli.
4. FOMO (Fear of Missing Out)
Tren media sering kali mendorong rasa takut “ketinggalan zaman” jika tidak mengikuti tren tersebut. Aspek ini memainkan psikologis konsumen umum yang dewasa ini merasa ingin terus up to date. Misalnya, peluncuran gadget terbaru yang banyak diulas media sering kali memicu dorongan untuk membeli meskipun mungkin tidak benar-benar membutuhkan.
5. Kepercayaan terhadap Testimoni
Influencer marketing memengaruhi konsumen karena mereka sering mempercayai pendapat orang yang mereka kagumi di media sosial. Terlebih lagi jika orang tersebut merupakan ahli di bidangnya. Review di YouTube, TikTok, atau Instagram sering kali lebih meyakinkan daripada iklan tradisional.
6. Konsumerisme Emosional
Media menciptakan ikatan emosional dengan merek melalui cerita, kampanye, atau visual yang menarik. Kekuatan iklan dan kampanye sekarang adalah bagaimana menciptakan brand yang relatable bagi publik. Contoh: Kampanye Nike “Just Do It” mendorong semangat, keberanian, dan usaha, memengaruhi preferensi konsumen untuk memilih produk mereka.
Tren media memiliki peran ganda dalam memengaruhi konsumen. Di satu sisi, media membantu konsumen menemukan produk atau layanan baru yang relevan dan sesuai kebutuhan mereka. Namun, di sisi lain, media juga sering menciptakan kebutuhan semu yang didasarkan pada tren sementara, mendorong konsumen membeli hal-hal yang sebenarnya tidak esensial.
Bagi pengusaha atau pebisnis, memahami tren media adalah keharusan zaman yang tak bisa dihindari jika ingin bisnis dan usahanya bertahan. Media monitoring bisa menjadi tools penting untuk mengetahui bagaimana tren media yang sedang berkembang saat ini dan kedepannya. Netray Media Monitoring adalah salah satu tools yang mudah dan murah untuk digunakan. Kunjungi alamat situs ini apabila Anda berminat untuk memahami tren media dan preferensi konsumen.
Editor: Winda Trilatifah