Buzzer atau pendengung mungkin bukan lagi hal yang asing di era digital ini. Hasil karya dan kinerja buzzer sering ditemui ketika berselancar di internet, khususnya di media sosial. Bahkan eksistensinya hampir tidak dapat dibedakan lagi dengan pengguna media sosial secara umum atau organik.
Seara definisi, buzzer merupakan individu atau kelompok yang bertugas menyebarkan pesan, informasi, atau propaganda melalui media sosial dan platform digital lainnya. Mereka sering digunakan dalam kampanye pemasaran, politik, atau isu-isu tertentu untuk mempengaruhi opini publik.
Tren buzzer sebagai bagian dari pemasaran digital mulai muncul sekitar awal hingga pertengahan tahun 2000-an. Kemudian istilah ini mulai lebih dikenal di berbagai negara, termasuk Indonesia, sekitar pertengahan 2010-an seiring perkembangan sosial media mulai Youtube, Twitter, Snapchat hingga TikTok. Barulah pada awal 2020-an, penggunaan buzzer dan semakin masif dan menjadi bagian penting dari strategi pemasaran digital.
Buzzer biasanya bekerja dengan cara membuat konten, menulis beragam komentar, atau menggunakan tagar untuk meningkatkan visibilitas akan pesan yang disebarkan. Keberadaan buzzer tentu saja didorong oleh permintaan pasar. Klien buzzer juga cukup beragam mulai dari bisnis, usaha, politik, pemerintah, hingga public figure.
Apabila bisnis kalian menggunakan buzzer untuk memasarkan sebuah produk atau jasa, tentu perlu adanya perhitungan terkait kinerja buzzer. Apakah strategi yang digunakannya efektif, tepat sasaran, atau kurang perform. Untuk mengetahuinya, kalian dapat menggunakan metrik media sosial untuk mengetahui keberhasilan buzzer dalam menyebarkan informasi yang telah direncanakan.
Mengukur Kinerja Buzzer
Seperti yang disebutkan sebelumnya, mengukur kinerja buzzer dalam kampanye pemasaran atau komunikasi melibatkan pemantauan berbagai metrik. Berikut adalah beberapa metrik utama yang harus dipantau:
- Jangkauan (Reach)
Jangkauan digunakan untuk melihat berapa banyak konten yang diunggah oleh buzzer dilihat oleh warganet atau biasa disebut impresi. Selain itu, aspek jumlah pengikut yang dimiliki buzzer dari waktu ke waktu juga perlu dilihat apakah ada penambahan atau pengurangan.
- Keterlibatan (Engagement)
Engagement meliputi jumlah likes, komentar, dan shares yang ada pada setiap postingan yang dibuat. Juga perlu diperhatikan pada tingkat keterlibatan (Engagement Rate) yakni rasio antara jumlah total interaksi dengan jumlah pengikut.
- Sentimen (Sentiment Analysis)
Mengukur kinerja buzzer selanjutnya dapat dilakukan melalui analisis sentimen. Seberapa banyak reaksi positif, negatif, atau netral terhadap konten dari buzzer. Kemudian amati pula kata atau frasa yang sering muncul (kata kunci populer) dalam komentar yang dihasilkan dari unggahan buzzer.
- Konversi (Conversion)
Aspek ini guna melihat seberapa efektif unggahan buzzer dalam mencapai tujuan yang ditentukan semisal jumlah pengunjung situs web yang datang dari tautan yang diposting buzzer (click through rate). Selain itu amati pula Jumlah tindakan spesifik yang dihasilkan dari promosi buzzer, seperti pendaftaran, unduhan, atau pembelian.
- Frekuensi dan Konsistensi Posting:
Frekuensi ini terkait seberapa sering buzzer memposting konten yang telah ditetapkan semakin sering diunggah semakin besar potensi untuk meningkatkan visibilitas konten. Tak kalah penting yakni soal konsistensi sejauh mana buzzer tetap konsisten dengan jadwal dan tema konten yang disepakati.
- Reaksi dan Umpan Balik (Feedback)
Apabila buzzer telah memposting dalam kuantitas yang banyak perlu dilihat pula jumlah dan kualitas umpan balik warganet mengenai konten tersebut. Tak kalah penting juga seberapa sering dan bagaimana buzzer menanggapi komentar atau pertanyaan dari pengikutnya.
- Kredibilitas dan Otoritas
Untuk membangun kepercayaan audiens penting seorang buzzer memiliki pengaruh dalam komunitas atau industri tertentu. Garis bawahi pula soal pengalaman kerja sebelumnya serta kejujuran terutama yang terkait dengan kolaborasi berbayar.
Begitu penting memantau metrik tersebut karena melaluinya Anda dapat mengevaluasi kampanye yang sedang dijalankan, mengoptimalisasi anggaran apa yang perlu dan tidak perlu ketika menggunakan buzzer. Selain itu, dengan melihat hasil kinerja buzzer, dapat dilakukan penyesuaian strategi secara cepat, dan banyak manfaat lainnya.
Gunakan pula tools analisis media sosial untuk mengumpulkan dan menganalisis data kinerja buzzer secara lebih efisien. Anda dapat menggunakan Netray Media Monitoring dengan harga terjangkau. Jika Anda tak punya waktu untuk menganalisis sendiri, pilihlah Netray Analysis Report yang mudah dipahami dan menghemat waktu tentunya.
Editor: Ananditya Paradhi