Meski telah menunjukan perkembangan teknologi yang cukup pesat beberapa tahun belakangan ini, media monitoring masih minim dilirik oleh akademisi atau peneliti ilmiah. Metode ini bukannya tidak cocok untuk digunakan sebagai tools penelitian ilmiah, hanya saja masih butuh pengenalan yang lebih jauh lagi mengingat media monitoring memiliki kelebihan dan kekurangan yang memiliki nilai berbeda bagi setiap bidang studi.
Mencari tahu apa saja kelebihan dan kekurangan media monitoring untuk penelitian ilmiah merupakan langkah awal yang bagus untuk mengidentifikasi sejauh mana media monitoring dapat membantu penelitian ilmiah atau riset akademik yang akan dilakukan. Di sisi lain, hal ini juga bisa menjadi masukan yang berharga untuk pengembangan teknologi ini agar media monitoring dapat membantu akademisi menyelesaikan permasalahannya dengan lebih baik.
Kelebihan Media Monitoring untuk Penelitian Ilmiah
Media monitoring menjadi alat yang sangat berharga dalam penelitian ilmiah, khususnya dalam bidang yang membutuhkan analisis data besar, pemantauan isu terkini, dan pemahaman yang mendalam tentang opini dan perilaku publik. Berikut adalah beberapa kelebihan media monitoring untuk penelitian ilmiah yang dapat bermanfaat bagi akademisi:
- Real-Time Data: Media monitoring menyediakan data terkini mengenai berbagai peristiwa dan tren yang sedang terjadi. Hal ini memungkinkan peneliti untuk menangkap dinamika sosial, politik, dan ekonomi dengan cepat.
- Volume Data yang Besar: Teknologi media monitoring dapat mengumpulkan data dalam jumlah besar dari berbagai sumber media, termasuk media sosial, berita online, blog, dan forum. Volume data yang besar ini dapat digunakan untuk analisis statistik yang kuat.
- Analisis Sentimen: Media monitoring memungkinkan peneliti untuk melakukan analisis sentimen yang berguna untuk memahami opini publik, persepsi, dan reaksi terhadap isu tertentu. Ini dapat membantu dalam penelitian di bidang komunikasi, pemasaran, dan politik.
- Tren dan Analisis Perubahan: Peneliti dapat menggunakan media monitoring untuk mengidentifikasi tren jangka panjang dan perubahan dalam opini atau perilaku publik. Ini penting untuk studi yang membutuhkan pemahaman tentang dinamika sosial yang berkembang.
- Multisumber dan Multibahasa: Media monitoring dapat mengakses berbagai sumber media dari seluruh dunia dan dalam berbagai bahasa sehingga dapat memberikan perspektif yang lebih luas dan inklusif dalam penelitian.
- Efisiensi Waktu dan Biaya: Dengan menggunakan teknologi otomatisasi, media monitoring dapat menghemat waktu dan biaya yang diperlukan untuk mengumpulkan dan menganalisis data dibandingkan dengan metode tradisional seperti survei atau wawancara.
- Penelusuran Isu dan Krisis: Media monitoring sangat efektif dalam mendeteksi dan melacak isu-isu dan krisis yang muncul di media. Ini memungkinkan peneliti untuk segera menanggapi atau mengkaji dampak dari isu tersebut.
- Komparatif Analisis: Dengan data yang tersedia dari berbagai sumber, peneliti dapat melakukan analisis komparatif antara berbagai media atau antara media dengan data lapangan lainnya. Hal ini tentu akan memberikan wawasan yang lebih holistik dan mendalam.
- Identifikasi Pengaruh dan Aktor Kunci: Media monitoring dapat membantu mengidentifikasi siapa saja aktor kunci dan opini leader dalam suatu isu serta bagaimana pengaruh mereka menyebar melalui media.
- Peningkatan Validitas Eksternal: Menggunakan data dari sumber media yang beragam dapat meningkatkan validitas eksternal penelitian karena data yang dikumpulkan mencerminkan berbagai perspektif dan sudut pandang.
Kekurangan Media Monitoring untuk Penelitian Ilmiah
Meski kelebihan media monitoring untuk penelitian ilmiah tampak beragam dan menggiurkan, terdapat kekurangan yang kerap menjadi batu sandungan bagi peneliti. Berikut ini adalah daftar kekurangan media monitoring untuk penelitian ilmiah yang biasanya menjadi pertimbangan bagi akademisi sebelum melakukan riset:
- Bias Sumber Data: Media monitoring sering kali mengandalkan sumber media yang populer atau yang mudah diakses sehingga bisa menyebabkan bias terhadap informasi yang diambil. Dengan demikian, sumber-sumber kecil atau alternatif memiliki potensi terlewat padahal bisa memberikan perspektif yang berbeda atau lebih mendalam.
- Keterbatasan Data Historis: Karena sering kali membutuhkan data yang bersifat historis, media monitoring minim dilirik akademisi. Media monitoring biasanya fokus pada data yang terkini. Di sisi lain, penelitian akademik biasanya membutuhkan data yang lebih panjang untuk melihat tren atau perubahan dalam jangka waktu yang lebih lama, yang tidak selalu tersedia melalui layanan media monitoring.
- Kualitas dan Validitas Data: Data yang diambil dari media monitoring bisa saja tidak terverifikasi atau kurang valid. Media, khususnya media massa, sering kali memiliki agenda atau sudut pandang tertentu, dan ini dapat mempengaruhi objektivitas informasi yang disajikan. Ditambah media sosial yang sudah barang tentu bias subjektif.
- Overload Informasi: Media monitoring dapat menghasilkan jumlah data yang sangat besar, atau istilah lainnya berhadapan dengan big data. Big data bisa sulit untuk dianalisis secara mendalam dalam konteks akademik. Kemampuan membaca big data adalah kelebihan dari media monitoring. Meski begitu memilah informasi yang relevan dari data yang berlebihan bisa menjadi tantangan tersendiri.
- Keterbatasan Kontekstualisasi: Media monitoring biasanya fokus pada kejadian atau berita terkini tanpa memberikan konteks yang cukup. Dalam riset akademik, memahami konteks dari data sangat penting untuk analisis yang lebih akurat dan mendalam.
- Keterbatasan Akses: Tidak semua platform menyediakan akses yang lengkap atau gratis sehingga media monitoring minim dilirik akademisi. Beberapa informasi mungkin tersembunyi di balik paywall atau memerlukan langganan khusus yang bisa menjadi hambatan bagi peneliti akademik dengan anggaran terbatas. Solusi dari masalah ini dapat ditemukan di akhir tulisan nanti.
- Kesulitan dalam Analisis Kualitatif: Media monitoring lebih mudah digunakan untuk analisis kuantitatif (seperti frekuensi kata atau tren topik), namun untuk analisis kualitatif yang mendalam, seperti analisis wacana atau konten, sering kali diperlukan metode yang lebih manual dan interpretatif yang tidak selalu didukung oleh alat media monitoring.
- Tergantung pada Teknologi dan Algoritma: Hasil dari media monitoring sangat bergantung pada teknologi dan algoritma yang digunakan. Algoritma pencarian dan analisis yang kurang canggih mungkin tidak dapat menangkap nuansa atau kompleksitas dari data yang dimonitor.
Dengan mempertimbangkan kekurangan-kekurangan di atas, penting bagi peneliti akademik untuk menggunakan media monitoring sebagai salah satu dari berbagai metode dalam penelitian mereka. Tidak ada salahnya untuk mengkombinasi metode agar mendapat data yang valid dan terpercaya.
Netray Media Monitoring hadir untuk meminimalisir kekurangan dari sudut pandang teknologi dan aksesibilitas. Termasuk menawarkan kustomisasi sesuai dengan kebutuhan dari peneliti akademik. Tidak perlu khawatir, cukup membayar langganan 350 ribu rupiah perbulan Anda dapat menikmati semua benefit yang ditawarkan. Melalui solusi dan penawaran ini, Netray berharap penggunaan tools media monitoring untuk penelitian ilmiah bisa meningkat. Anda bisa mencoba tools media monitoring kami secara gratis Netray Trial. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Kontak Netray.
Editor: Winda Trilatifah