Media monitoring muncul akan adanya kebutuhan organisasi, pemerintah, dan bisnis untuk mengetahui bagaimana mereka diberitakan di media. Media monitoring adalah proses pengumpulan informasi yang disiarkan melalui berbagai saluran media, seperti surat kabar, radio, televisi, dan belakangan ini media digital serta media sosial.
Media monitoring, yang kedengarannya modern, tetapi sebenarnya memiliki sejarah yang jauh lebih dalam dari yang Anda kira. Pada sekitar tahun 1881 Henry Romeike mendirikan agensi kliping berita pertama di London. Agensi ini menyediakan layanan bagi tokoh-tokoh terkenal yang ingin melacak pemberitaan tentang mereka di koran. Inilah awal kemunculan media monitoring secara manual atau tradisional.
Sekitar tahun 1960-an hingga1980-an dengan berkembangnya radio dan televisi, dua media menjadi sumber berita yang perlu dipantau. Teknologi rekaman audio dan video digunakan untuk memonitor siaran radio dan televisi. Kemudian pada tahun 1980-an hingga 1990-an munculnya teknologi komputer dan pengenalan software, proses media monitoring menjadi lebih otomatis. Perangkat lunak mulai digunakan untuk mengelola dan menganalisis data yang dikumpulkan dari berbagai sumber media.
Akhirnya 1990-an hingga 2000-an kemunculan internet dan media online mengubah lanskap media monitoring secara signifikan. Kemampuan perangkat lunak media monitoring tidak hanya mengumpulkan informasi dari media cetak dan siaran, tetapi juga dari situs web, blog, forum, dan media sosial.
Media Monitoring Tradisional
Metode media monitoring tradisional sering kali dilakukan dengan menggunakan tim manusia dengan cara membaca, mendengarkan, atau menonton media yang dibutuhkan, lalu mencatat dan mengklasifikasikan informasi yang relevan. Informasi ini kemudian digunakan untuk berbagai tujuan, seperti analisis tren, evaluasi kampanye PR, atau penilaian dampak media terhadap suatu isu atau perusahaan. Proses media monitoring tradisional biasanya meliputi:
- Pengumpulan Data
Tim media monitoring mengumpulkan semua konten yang relevan dari berbagai media massa. Pemantauan biasanya dilakukan dengan membaca koran dan majalah, mendengarkan siaran radio, dan menonton acara televisi.
- Klasifikasi dan Analisis
Setelah konten dikumpulkan, tim akan mengklasifikasikan informasi berdasarkan berbagai kategori, seperti topik, sentimen (positif, negatif, netral), relevansi, dan lainnya.
- Laporan
Hasil monitoring kemudian disusun dalam bentuk laporan. Laporan ini biasanya mencakup ringkasan berita penting, analisis tren, serta rekomendasi tindakan yang perlu diambil. Misalnya, jika suatu perusahaan mendapat liputan media negatif, laporan tersebut dapat merekomendasikan langkah-langkah untuk memperbaiki citra publik.
Namun proses memantau media secara manual memiliki beberapa keterbatasan seperti memakan waktu yang lama serta membutuhkan biaya besar apalagi jika perlu memantau sejumlah besar sumber media. Kemudian cakupan yang terbatas seperti sulitnya memantau media lokal secara komprehensif. Serta tidak dapat menjangkau media online secara menyeluruh.
Media Monitoring Digital
Kehadiran media monitoring digital yang menggunakan teknologi canggih serta kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) menjadi suatu terobosan baru. Jangkauan pemantauan konten menjadi bertambah begitu cepat dan luas meliputi berbagai platform digital, seperti situs web berita, blog, media sosial, forum, dan platform video. Lalu apa saja yang diperoleh jika menggunakan media monitoring digital:
- Pemantauan Otomatis
Media monitoring digital menggunakan perangkat lunak dan alat otomatisasi untuk mengawasi jutaan sumber digital secara real-time. Hal ini mencakup pemantauan situs web berita, blog, komentar, media sosial (seperti Twitter, Facebook, Instagram), dan banyak lagi.
- Analisis Sentimen
Teknologi ini mampu menganalisis sentimen (positif, negatif, netral) dari setiap konten yang dipantau. Dengan begitu, organisasi dapat memahami bagaimana mereka atau topik tertentu dibicarakan di dunia digital.
- Pelacakan Tren
Dengan media monitoring digital, organisasi dapat melacak tren pembicaraan atau isu-isu yang sedang ramai dibicarakan di internet. Ini berguna untuk mengidentifikasi peluang atau ancaman yang mungkin muncul dari persepsi publik.
- Pelaporan Real-time
Alat monitoring digital menyediakan laporan dan data secara real-time, memungkinkan respons cepat terhadap situasi yang berkembang. Misalnya, jika ada krisis reputasi, organisasi dapat segera mengetahui dan mengambil langkah mitigasi.
- Analisis Kompetitor
Selain memantau citra sendiri, media monitoring digital juga bisa digunakan untuk memantau bagaimana kompetitor diberitakan atau dibicarakan di ruang digital. Ini memberikan wawasan kompetitif yang penting.
- Kata Kunci dan Pencarian Khusus
Pengguna dapat menetapkan kata kunci spesifik yang ingin mereka pantau, seperti nama perusahaan, produk, kampanye, atau isu tertentu. Setiap kali kata kunci ini muncul di ruang digital, alat monitoring akan mengumpulkan dan menganalisis konten tersebut.
- Pemetaan Pengaruh (Influence Mapping)
Media monitoring digital dapat mengidentifikasi pengaruh atau tokoh kunci yang berperan besar dalam penyebaran informasi atau opini di media sosial dan platform lainnya.
Dengan menggunakan media monitoring digital, pengguna dapat menjangkau konten yang lebih luas. Bahkan hingga jutaan sumber digital dari berbagai penjuru dunia. Serta dapat memperoleh Informasi diperoleh hitungan detik atau menit.
Ditambah lagi, dengan media monitoring data yang diperoleh lebih kaya dan mendalam karena dilengkapi dengan kemampuan analitik yang canggih, organisasi mendapatkan wawasan yang lebih mendalam tentang opini publik dan tren pasar. Tak kalah penting, melalui media monitoring digital, organisasi dapat mengukur efektivitas kampanye digital dan media sosial secara lebih akurat.
Di balik kelebihannya ada sekelumit kelemahan dalam penggunaan media monitoring digital seperti jumlah data yang terlalu besar bisa menjadi tantangan, terutama dalam menyaring informasi yang benar-benar relevan, analisis sentimen masih bisa keliru, terutama dalam memahami konteks, ironi, atau humor, dapat memunculkan masalah privasi, terutama dalam hal pengumpulan data dari platform yang sifatnya lebih pribadi.
Aspek dan Perbedaan Media Monitoring Tradisional Vs Digital
Secara sederhana dapat dilihat perbandingan dalam penggunaan media monitoring tradisional vs digital. Mulai dari berbagai aspek seperti sumber media, metode pemantauan, kecepatan, cakupan, dan lainnya. Dengan melihat tabel di bawah Anda dapat mempertimbangkan jenis media monitoring mana yang sesuai dengan kebutuhan dan lebih efisien untuk perusahaan atau organisasi.
Aspek | Media Monitoring Tradisional | Media Monitoring Digital |
Sumber Media | Surat kabar, majalah, radio, televisi | Situs web berita, blog, media sosial, forum, platform video |
Metode Pemantauan | Manual (membaca, mendengarkan, menonton) | Otomatisasi menggunakan teknologi seperti web scraping, crawling, NLP |
Kecepatan | Relatif lambat, bisa memakan waktu beberapa hari | Real-time atau hampir real-time |
Cakupan | Terbatas pada media cetak dan siaran | Luas, mencakup hampir semua platform digital |
Pelaporan | Laporan biasanya disusun secara manual, bisa memakan waktu | Laporan otomatis, tersedia segera setelah data dikumpulkan |
Skalabilitas | Terbatas, memerlukan lebih banyak sumber daya manusia untuk meningkatkan cakupan | Dapat memantau jutaan sumber sekaligus |
Analisis sentimen | Dilakukan secara manual oleh analis manusia | Dilakukan secara otomatis menggunakan NLP dan AI |
Biaya | Mahal, terutama untuk cakupan yang luas | Lebih efisien, terutama untuk pemantauan skala besar |
Keterbatasan | Tidak mencakup media digital, keterlambatan dalam respons, biaya tinggi | Risiko overload informasi, kesalahan analisis sentimen, masalah privasi |
Kelebihan | Cermat dalam analisis konten yang lebih dalam dan kompleks, fokus pada media yang mapan | Jangkauan luas, kecepatan, data real-time, analisis otomatis, mencakup media digital |
Jika dilihat secara garis besar, tentu media monitoring digital lebih efisien dan efektif untuk digunakan pada era sekarang. Namun tak menutup kemungkinan kedua jenis metode pemantauan ini saling melengkapi guna hasil yang lebih maksimal.
Untuk dapat merasakan pengalaman media monitoring digital, Anda bisa mencoba Netray secara gratis untuk memantau produk, merek, atau perusahaan. Dengan dashboard yang mudah diakses dan dipahami membantu ada memperoleh data analisis secara lebih cepat dan efisien.
Editor: Ananditya Paradhi