HomeCurrent ReportMenilik Kebiasaan Ngopi dan Ngeteh Warganet, Mana yang Lebih Dominan?

Menilik Kebiasaan Ngopi dan Ngeteh Warganet, Mana yang Lebih Dominan?

Published on

Budaya minum teh atau ngeteh serta minum kopi atau ngopi di Indonesia sudah dikenal sejak abad ke-17. Teh masuk ke Indonesia setelah dibawa Jepang pada tahun 1684, sedangkan kopi dibawa masuk oleh Belanda pada tahun 1696. Pada awalnya, kegiatan ini hanya dilakukan oleh kaum bangsawan. Namun seiring berjalannya waktu masyarakat awam pun turut menikmatinya.

Netray mencoba memantau jejak digital kegiatan minum kopi dan minum teh ini dengan menarik dua kata kunci, yakni ngopi dan ngeteh selama periode 7-13 Februari 2023. Kira-kira mana di antara keduanya yang paling banyak disebut? Apakah ada karakteristik tertentu dari kegiatan minum kopi dan teh ini? Berikut hasil pantauan Netray.

Gambar 1. Statistik Perbincangan di Twitter

Sebanyak 28,1 ribu twit berkaitan dengan kata kunci ditemukan. Setidaknya ada 11,7 ribu lebih akun Twitter berbahasa Indonesia yang turut dalam perbincangan topik ini. Interaksi yang dihasilkan adalah 704,4 ribu dalam bentuk like, retweet, reply dan berpotensi menjangkau hingga 94,1 juta akun.

Perbincangan warganet perihal topik ini terlihat stabil di setiap hari pemantauan. Twit terbanyak terjadi di tanggal 11 Februari dengan total twit mencapai 4.261 dalam sehari. Perbandingan twit bersentimen positif dan negatif terpantau tidak terpaut jauh dengan sentimen positif lebih unggul.

Gambar 2. Peak Time dan Sentiment Trend

Jika ditelisik lebih lanjut, kata ngopi lebih banyak ditwitkan ketimbang ngeteh. Ngopi ditwitkan sebanyak 25.151 twit sedangkan ngeteh hanya 2.330 twit. Dari kedua kata kunci, twit-twit ini banyak dicuitkan oleh akun bergender pria dibandingkan dengan perempuan. Sedangkan pada sentimen, masing-masing kata kunci didominasi oleh twit bersentimen positif.

Gambar 3. Komparasi Kata Kunci Ngeteh dan Ngopi

Dari ribuan twit yang merekam momen minum kopi dan minum teh warganet, Netray menemukan bahwa sebagian besar sepakat bahwa ngopi ataupun ngeteh paling cocok dinikmati di pagi hari. Di dua kata kunci, ngeteh dan ngopi, kata “pagi” muncul lebih banyak daripada kata keterangan waktu lainnya, seperti siang ataupun sore.

Gambar 4. Top Words kata kunci “ngopi”
Gambar 5. Top Words kata kunci “ngeteh”

Hampir setiap pagi, warganet selalu membagikan momen mereka ketika ngeteh ataupun ngopi. Tidak lupa juga, sambil melakukan aktivitas mereka mengingatkan warganet lain untuk rehat sejenak demi menyeduh teh atau kopi sesuai minat masing-masing.

Gambar 6. Ngopi pagi ala warganet
Gambar 7. Ngeteh pagi ala warganet

Ngopi dan ngeteh memang identik dengan teman rehat atau bersantai. Kegiatan ini biasa dilakukan oleh warganet untuk menghilangkan rasa penat atau lelah. Lebih spesifik lagi, kopi juga kerap diseduh untuk mengusir rasa kantuk. Kafein yang merupakan senyawa aktif utama dalam kopi bekerja pada sistem saraf pusat yang dapat meningkatkan energi, suasana hati, hingga detak jantung. Sementara itu, teh lebih banyak dinikmati karena efek rileks yang ditimbulkan. Bahkan ada warganet yang menyeduh teh untuk mencari rasa kantuk.

Gambar 8. Ngopi untuk menghadapi hari
Gambar 9. Ngeteh untuk rileks

Cuaca juga dijadikan sebagai penentu kapan ngeteh dan ngopi dilakukan. Hujan dan cuaca dingin dianggap sebagai waktu yang pas bagi warganet untuk ngopi dan ngeteh. Sebab kopi dan teh yang diseduh dengan air hangat dapat memberikan efek menghangatkan dan juga merilekskan tubuh. Tidak heran jika pagi hari atau ketika mendung dan hujan menjadi waktu yang dipilih sebagian besar warganet untuk menikmati kopi maupun teh.

Gambar 10. Ngopi dan ngeteh untuk kehangatan

Dari pantauan ini terlihat bahwa ngopi mendominasi penyebutan. Dari total 28,1 ribu twit yang dihimpun Netray, 91persen di antaranya membagikan twit tentang aktivitas “ngopi”, sementara hanya 9 persen warganet yang membicarakan aktivitas “ngeteh”. Meskipun demikian, keduanya sama-sama dipandang secara positif oleh sebagian besar warganet karena memberi efek yang menyenangkan bagi penikmatnya.

Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.

Editor: Winda Trilatifah

More like this

Tenggelam dalam Arus Sentimen Negatif, Gus Miftah Akhirnya Mundur

Miftah Maulana Habiburrahman atau yang biasa disebut Gus Miftah menjadi sorotan publik baru-baru ini...

Kebijakan Kenaikan PPN 12%, Gelombang Negatif Penuhi Linimasa X

Jelang akhir tahun 2024, kabar mengejutkan datang dari Menteri Perekonomian Sri Mulyani. Pajak Pertambahan...

Layanan Baru “Lapor Mas Wapres”: Dihujat di X, Didukung di Tiktok

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka membuat terobosan baru di awal kepemimpinannya. Ia resmi membuka...
%d bloggers like this: