Search for an article

HomeNetray Update5 Kesalahan dalam Media Monitoring yang Harus Dihindari

5 Kesalahan dalam Media Monitoring yang Harus Dihindari

Published on

Media monitoring adalah proses pemantauan, analisis, dan interpretasi penyebutan brand, industri, atau topik tertentu di berbagai platform, termasuk berita online, media sosial, forum, dan blog. Dengan strategi yang tepat, media monitoring dapat membantu bisnis mengelola reputasi, memahami pelanggan, dan mengantisipasi potensi krisis. Namun, tidak semua orang memahami bagaimana cara memanfaatkan media monitoring dengan maksimal sehingga tidak bisa mendapatkan manfaatnya secara utuh. 

Artikel ini akan membahas kesalahan umum dalam media monitoring serta cara menghindarinya agar strategi pemantauan media lebih efektif. Dengan mempelajari apa saja kesalahan dalam media monitoring yang sering terjadi, Anda akan merasakan manfaat media monitoring secara maksimal.

1. Hanya Memantau Sebutan Brand Sendiri

Kesalahan dalam media monitoring yang paling umum adalah mengabaikan faktor eksternal saat menggunakannya. Kebanyakan bisnis hanya fokus memantau penyebutan nama brand mereka sendiri tanpa memperhatikan kompetitor atau tren industri. 

Padahal, monitoring kompetitor dan tren industri sama pentingnya dengan monitoring brand sendiri, bahkan bisa lebih strategis dalam beberapa aspek.

  • Menemukan Peluang & Ancaman 

Dengan memantau kompetitor, Anda bisa belajar dari kesalahan mereka atau mengadopsi strategi yang sukses.

  • Menyesuaikan Strategi Pemasaran 

Tren industri membantu Anda memahami kebutuhan pelanggan dan menyesuaikan kampanye dengan perkembangan terbaru.

  • Menganalisis Posisi Brand 

Melihat bagaimana brand Anda dibandingkan dengan kompetitor dari segi sentimen, visibilitas, dan inovasi.

Jika hanya memantau brand sendiri, Anda kehilangan wawasan besar tentang industri dan pesaing yang bisa digunakan untuk meningkatkan strategi bisnis. Idealnya, bisnis perlu menyeimbangkan kedua aspek ini agar tetap kompetitif dan inovatif.

kesalahan dalam media monitoring
Gambar 1. Ilustrasi kesalahan dalam media monitoring Image by Vicki Hamilton from Pixabay

2. Tidak Memantau Semua Saluran Media yang Relevan

Memantau semua saluran yang relevan dalam media monitoring sangat penting, terutama di era digital ketika percakapan tentang brand dan industri terjadi di berbagai platform. Jika hanya fokus pada satu atau dua platform (misalnya Twitter dan media berita online), Anda bisa melewatkan percakapan penting di forum, TikTok, YouTube, atau grup komunitas. Berikut beberapa alasan mengapa penting untuk memantau semua saluran yang relevan:

  • Tren Bisa Dimulai dari Platform Tertentu

Banyak tren yang berawal dari platform seperti Reddit atau TikTok sebelum akhirnya menyebar ke media berita dan sosial lainnya. Jika tidak dimonitor sejak awal, Anda bisa kehilangan momentum atau gagal mengantisipasi dampaknya. 

  • Menghindari Krisis Reputasi yang Tidak Terdeteksi

Jika brand Anda mendapat perhatian negatif di satu platform tetapi tidak terpantau, isu bisa berkembang menjadi krisis besar sebelum Anda sempat merespons. 

  • Setiap Platform Memiliki Demografi Berbeda

Pengguna Tik Tok berbeda dari pengguna LinkedIn, begitu juga dengan YouTube dan forum seperti Kaskus atau Reddit. Dengan memantau berbagai saluran, Anda bisa memahami audiens utama dan menyesuaikan strategi komunikasi..

Memantau semua saluran media yang relevan bukan hanya tentang menghindari risiko, tetapi juga untuk memanfaatkan peluang yang mungkin muncul di berbagai platform digital. Gunakan tools seperti Google Alerts, Meltwater, atau Hootsuite untuk mencakup lebih banyak platform. Lalu, identifikasi di platform mana audiens Anda paling aktif.

3. Mengabaikan Analisis Sentimen dan Konteks

Hanya menghitung jumlah mention tanpa memahami apakah komentar tersebut positif, negatif, atau sarkastik juga merupakan kesalahan dalam media monitoring yang perlu diperhatikan. Tanpa analisis sentimen dan konteks, data hanya menjadi sekumpulan teks tanpa makna yang jelas. Ini bisa menyebabkan perusahaan atau individu salah dalam mengambil keputusan, gagal mengantisipasi krisis, dan kehilangan peluang strategis. 

Analisis Sentimen: Mengukur Persepsi Publik

  • Mengklasifikasikan opini menjadi positif, negatif, atau netral.
  • Membantu deteksi dini krisis sebelum berkembang lebih besar.
  • Berguna untuk evaluasi kampanye, apakah mendapat respons baik atau buruk.

Analisis Konteks: Memahami Alasan di Balik Sentimen

  • Kata-kata yang sama bisa memiliki arti berbeda tergantung pada situasi dan maksud pembicara.
  • Mencegah kesalahan interpretasi, misalnya membedakan kritik serius dari sarkasme.
  • Mengidentifikasi aktor dan motif di balik suatu opini (apakah berasal dari pelanggan asli atau akun bot).

Analisis sentimen dan konteks sangat penting dalam media monitoring karena keduanya membantu memahami bagaimana suatu topik, merek, atau individu dibicarakan di berbagai platform media. Analisis sentimen membantu mengukur apakah sebuah opini bersifat positif atau negatif, sedangkan analisis konteks membantu memahami alasan di balik opini tersebut. Menggabungkan keduanya memungkinkan perusahaan atau individu merespons lebih akurat terhadap tren, krisis, atau peluang dalam media monitoring. 

4. Tidak Menanggapi Krisis dengan Cepat

Dalam dunia digital, krisis reputasi bisa berkembang dengan sangat cepat. Jika tidak ditangani segera, dampaknya bisa merusak citra brand, menurunkan kepercayaan pelanggan, dan bahkan mempengaruhi penjualan. Beberapa risiko jika tidak merespons krisis dengan cepat:

  • Isu kecil bisa berkembang menjadi skandal besar karena tidak segera diklarifikasi.
  • Pelanggan merasa diabaikan, sehingga memperburuk persepsi publik.
  • Media dan kompetitor bisa memanfaatkan situasi untuk memperburuk posisi brand.

Menanggapi krisis dengan cepat bukan hanya soal memadamkan api, tetapi juga tentang menjaga reputasi, membangun kepercayaan, dan mengontrol narasi sebelum situasi memburuk. Brand bisa menghindari kesalahan dalam media monitoring ini dengan memberikan klarifikasi dengan cepat sehingga opini publik tak akan terbentuk berdasarkan asumsi atau informasi yang belum tentu benar.

5. Tidak Menggunakan Data Media Monitoring untuk Pengambilan Keputusan

Media monitoring bukan sekadar mengumpulkan data, tetapi juga harus digunakan untuk mendukung strategi bisnis dan komunikasi. Banyak perusahaan melakukan media monitoring, tetapi tidak benar-benar memanfaatkannya dalam pengambilan keputusan. Beberapa dampak negatif jika data media monitoring tidak digunakan secara optimal:

  • Strategi pemasaran tidak efektif karena tidak berdasarkan tren dan opini publik.
  • Kesempatan emas terlewat karena tidak mendeteksi potensi tren positif lebih awal.
  • Kurang memahami kebutuhan pelanggan sehingga strategi komunikasi kurang tepat. 
  • Kehilangan peluang untuk meningkatkan produk, layanan pelanggan, atau strategi pemasaran.

Analisis pola dalam data dan gunakan insight tersebut untuk pengambilan keputusan strategis. Integrasikan hasil media monitoring ke dalam perencanaan pemasaran dan komunikasi.

Gambar 2. Ilustrasi kesalahan dalam media monitoring Image by Gerd Altmann from Pixabay

Cara Memanfaatkan Media Monitoring yang Efektif

Untuk memanfaatkan media monitoring secara efektif, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menggunakan alat yang tepat, seperti Google Alerts, Mention, Talkwalker, atau Netray. Dengan bantuan alat ini, bisnis dapat mengumpulkan data yang relevan dan memahami bagaimana percakapan mengenai brand berkembang di berbagai platform.

Namun, mengumpulkan data saja tidak cukup. Agar media monitoring benar-benar memberikan manfaat, penting untuk menganalisis tren serta pola percakapan dalam jangka panjang sehingga keputusan yang diambil lebih strategis dan berbasis fakta. 

Selain itu, bisnis juga perlu menyiapkan respons cepat terhadap isu negatif sebelum masalah berkembang lebih besar dan sulit dikendalikan. Data yang diperoleh dari media monitoring tidak hanya berguna untuk mitigasi risiko, tetapi juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk inovasi bisnis serta penyempurnaan strategi pemasaran. Dengan kata lain, media monitoring bukan hanya tentang mengawasi apa yang terjadi, tetapi juga tentang bagaimana informasi tersebut digunakan untuk mengambil keputusan yang lebih baik. 

Jika kesalahan dalam media monitoring yang seperti di atas dapat dihindari, bisnis akan lebih mudah dalam meningkatkan reputasi brand, memahami audiens, serta mengantisipasi potensi krisis yang mungkin muncul. Oleh karena itu, penting untuk terus mengevaluasi strategi media monitoring yang diterapkan,apakah sudah efektif, atau masih ada kekurangan yang perlu diperbaiki?

Jika Anda ingin sistem pemantauan media yang lebih canggih dan komprehensif, Netray dapat menjadi solusi yang tepat. Dengan fitur analisis data yang mendalam dan pemantauan real-time di berbagai platform, Netray membantu bisnis memahami percakapan publik, mengelola reputasi, dan mengambil keputusan yang lebih strategis. Coba Netray sekarang dan maksimalkan strategi media monitoring Anda!

Editor: Ananditya Paradhi

More like this

AI Coding Tools: Ancaman atau Mitra Baru bagi Programmer?

Perkembangan kecerdasan buatan (AI) dalam beberapa tahun terakhir semakin pesat. Kini, AI tidak hanya...

Media Monitoring Berbasis AI: Brand dan Tim Komunikasi Harus Tahu!

Di era digital yang serba cepat, kendali atas reputasi brand tidak lagi sepenuhnya berada...

Reputasi Politik di Era Digital: Mengapa Pemerintah dan Tokoh Publik Perlu Mengukur Persepsi Sejak Dini

Di era digital, reputasi politik tidak lagi terbentuk semata dari ruang rapat atau panggung...