HomePolitikTikTok: Medan Laga Baru Politisi Jelang Tahun Politik 2024

TikTok: Medan Laga Baru Politisi Jelang Tahun Politik 2024

Published on

TikTok menjadi aplikasi media sosial dengan perkembangan paling pesat, mampu menyaingi Instagram dan YouTube. Hal itu membuat aplikasi ini mulai dilirik para politisi untuk memperkenalkan diri jelang tahun politik 2024. Demografi pengguna TikTok yang kebanyakan usia remaja jadi sangat potensial menjaring pemilik hak suara pemula.

Sejumlah tokoh politik kini telah memiliki akun TikTok dan menjadi perbincangan. Netray memantau 15 nama tokoh politik yang kerap disebut-sebut berpotensi maju dalam Pilpres 2024 mendatang, untuk mengetahui eksistensi dan popularitas mereka di TikTok.

Netray melakukan pemantauan kanal TikTok dengan menggunakan kata kunci 15 nama politisi selama 30 hari antara tanggal 29 Juni hingga 28 Juli 2022. Hasilnya adalah sejumlah fakta data seperti di bawah ini.

Gambar 1. Statistik pemantauan politik di TikTok

Pada pemantauan wacana politik di kanal TikTok, Netray mendapati total 2.977 video yang mengandung kata kunci. Ribuan video konten tersebut diunggah oleh 1.218 akun pengguna TikTok.

Unggahan-unggahan tersebut sudah diputar sebanyak 357,5 juta kali. Jumlah tersebut bisa dianggap sangat tinggi karena artinya informasi yang ingin disampaikan oleh pembuat konten video telah dilihat orang hingga ratusan juta kali. Bisa dibayangkan bahwa informasi yang terkait dunia politik begitu deras mengalir pada platform TikTok.

Impresi atas video-video tersebut terpantau sebanyak 22,4 juta kali. Yang terbagi dalam sejumlah rupa interaksi seperti share sebanyak 431,1 ribu kali, total like sebanyak 21,5 juta kali, dan interaksi berupa komentar sebesar 472,4 ribu kali. Ternyata animo masyarakat dalam menanggapi konten berbau politik juga cukup tinggi.

Figur Politik Terkemuka di TikTok

Nama-nama tokoh politik terkemuka mengisi kolom tagar terpopuler. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi nama figur politisi yang namanya paling banyak muncul di kolom tagar terpopuler. Selain itu masih ada nama Puan Maharani, Erick Thohir, dan Sandiaga Uno.

Gambar 2. Kolom Top Hashtags
Gambar 3. Kolom Top Users

Pemantauan Netray juga menghasilkan akun-akun terpopuler untuk wacana politik dalam negeri. Popularitas tersebut diambil dari seberapa banyak video konten mereka diputar, atau ditonton para pengguna aplikasi TikTok. Tiga akun yang mendapat view tertinggi adalah akun Desta, Ressa Mutoharoh, dan Ganjar Pranowo ID.

Adapun isi konten video dari akun Desta, atau yang beralamatkan di @destavian17, banyak berisi tentang kehidupan Ridwan Kamil. Sepertinya pemilik akun ini adalah penggemar Gubernur Jawa Barat tersebut. Atau memang secara profesional mengunggah konten yang berkaitan dengan nama Ridwan Kamil agar mendapat popularitas di TikTok.

Gambar 4. Konten dari akun @destavian17

Isi konten yang sama juga dimiliki oleh akun Ressa Mutoharoh, dengan alamat @ressareress. Hanya saja konten video akun ini bukan ditujukan sebagai akun penggemar, tetapi mencuplik video wawancara jurnalis Najwa Shihab dengan Ridwan Kamil dan Istrinya.

TikTok
Gambar 5. Konten dari akun @ressareress

Berbeda dengan akun terpopuler ketiga yang bernama Ganjar Pranowo ID. Tentu jelas bahwa tujuan akun ini adalah mempromosikan nama Gubernur Jawa Tengah kepada netizen TikTok. Konten akun membagikan aktivitas Ganjar baik sebagai seorang pemimpin daerah maupun sebagai pribadi yang bersifat publik.

Gambar 6. Konten dari akun @ganjarpranowofc

Keberadaan media sosial TikTok tentu akan menjadi medan laga baru bagi para politisi meperkenalkan diri dan melakukan kampanye jelang 2024. Pasalnya aplikasi buatan Cina yang dirilis 2016 ini belum cukup populer pada Pemilu 2019 silam.

Demografi pengguna TikTok yang didominasi pengguna berusia muda akan menjadi tantangan bagi para politisi untuk membuat konten yang istilah zaman sekarang “relatable”. Apabila sosok politisi semakin dikenal publik melalui saluran-saluran semacam ini, besar kemungkinan dapat dikonversi menjadi suara pemilih pada momen pemilu yang akan datang.

Demikian hasil analisis Netray simak analisis lainnya melalui https://analysis.netray.id/

Editor: Irwan Syambudi

More like this

Pantauan Sidang MK Sengketa Pemilu, Penggugat dan Warganet Tak Terkejut dengan Hasil Putusan

Sidang putusan Mahkamah Konstitusi terkait sengketa hasil Pilpres 2024 akhirnya digelar pada Senin (22...

Lifestyle Fancy Penerima KIP Kuliah Jadi Ajang Kritik Warganet

Program pemerintah Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah kembali menjadi sorotan warganet setelah sebuah akun...

Berharap Lanjutkan Kesuksesan, Film Siksa Kubur dan Badarawuhi Tuai Sentimen Negatif

Dua film horor kembali rilis tepat di hari kedua lebaran, 11 April 2024. Film...
%d bloggers like this: