HomeNetrayMemahami Analisis Sentimen Media dengan Algoritma AI

Memahami Analisis Sentimen Media dengan Algoritma AI

Published on

Di era digital, informasi yang menyebar cepat melalui media sosial, portal berita, dan forum, menciptakan banjir data besar atau big data. Data ini mengandung insight penting mengenai respons publik terhadap suatu isu, produk, hingga peristiwa. Dari perspektif bisnis dan sosial, memahami sentimen publik sangat penting untuk pengambilan keputusan. Analisis sentimen diperlukan untuk mengidentifikasi emosi positif, negatif, atau netral dalam opini publik, membantu perusahaan dan pemerintah memahami persepsi masyarakat terhadap produk atau kebijakan baru.

Terdapat banyak cara untuk melakukan analisis sentimen. Tetapi pada dasarnya adalah dengan melabeli satu persatu data dari hasil memantau informasi publik. Tentu saja cara ini tak mungkin dilakukan ketika berhadapan dengan big data. Dibutuhkan cara yang lebih efisien yakni seperti memantau sentimen media dengan algoritma AI.

Apa Itu Analisis Sentimen? 

Analisis sentimen adalah proses otomatis untuk memahami, mengekstraksi, dan mengklasifikasikan emosi atau opini yang terkandung dalam teks, terutama yang berasal dari sumber digital seperti media sosial, berita online, ulasan produk, dan forum diskusi. Analisis ini bertujuan untuk menentukan apakah teks yang dianalisis memiliki sentimen positif, negatif, atau netral atas topik, produk, atau peristiwa tertentu.

Analisis sentimen bekerja dengan menggunakan Natural Language Processing (NLP). Proses ini dimulai dengan preprocessing teks, di mana data teks diproses untuk menghapus elemen yang tidak relevan, seperti tanda baca dan kata-kata umum. Setelah itu, dilakukan ekstraksi fitur dengan mengubah kata-kata dalam teks menjadi representasi numerik yang dapat dipahami oleh mesin. Selanjutnya, algoritma AI mengidentifikasi pola dalam data tersebut dan menentukan apakah teks mengandung sentimen positif, negatif, atau netral.

Gambar 1. Ilustrasi sentimen media dengan algoritma Image by Kohji Asakawa from Pixabay

Apa Itu Algoritma AI dan Bagaimana Mereka Bekerja?

Algoritma AI adalah sistem buatan untuk memproses data teks untuk menganalisis dan memahami sentimen, mengekstraksi emosi atau opini, serta mengklasifikasikannya sebagai positif, negatif, atau netral dalam analisis sentimen.

Secara garis besar, berikut adalah cara kerja analisis sentimen media dengan algoritma AI:

  1. Pengumpulan Data: Algoritma AI membutuhkan data teks yang akan dianalisis. Data ini bisa berasal dari berbagai sumber, seperti media sosial, ulasan produk, forum diskusi, artikel berita, dan lain-lain.
  2. Preprocessing Data: Sebelum data dapat dianalisis, algoritma AI melakukan preprocessing untuk mengubah teks mentah menjadi format yang dapat dipahami. Proses ini melibatkan:
    • Pembersihan Teks: Menghapus karakter tidak relevan seperti tanda baca, angka, dan simbol.
    • Tokenisasi: Memecah teks menjadi unit-unit kata atau frasa yang lebih kecil.
    • Stemming dan Lemmatization: Mengubah kata-kata menjadi bentuk dasar untuk mempermudah analisis.
    • Stopword Removal: Menghapus kata-kata umum seperti “dan”, “atau”, “yang” yang tidak memiliki nilai informatif dalam analisis.
  3. Transformasi Teks Menjadi Representasi Numerik: Dalam konteks sentimen media dengan algoritma, AI tidak bisa memahami teks bahasa manusia yang digunakan dalam media sosial. Oleh karena itu, teks harus diubah menjadi representasi numerik. Beberapa metode yang umum digunakan adalah:
    • Bag of Words: Membuat vektor berdasarkan frekuensi kemunculan kata.
    • TF-IDF (Term Frequency-Inverse Document Frequency): Mengukur kepentingan suatu kata dalam dokumen dengan mempertimbangkan frekuensi kata dalam seluruh dataset.
    • Word Embeddings: Metode yang lebih canggih, seperti Word2Vec dan GloVe, yang memetakan kata-kata ke ruang vektor sehingga kata-kata yang mirip secara semantik memiliki representasi numerik yang dekat satu sama lain.
  4. Pelatihan Model: Algoritma AI dilatih menggunakan data latih yang sudah diberi label (misalnya, teks dengan sentimen positif, negatif, atau netral). Model belajar mengenali pola dalam data tersebut dan mengaitkan pola dengan sentimen yang diharapkan.
  5. Klasifikasi Sentimen: Setelah model dilatih, ia dapat digunakan untuk mengklasifikasikan data baru. Ketika diberikan teks baru, algoritma akan mencoba menebak apakah teks tersebut mengandung sentimen positif, negatif, atau netral berdasarkan pola yang sudah dipelajari.

Jenis Algoritma AI yang Digunakan dalam Analisis Sentimen

Ada beberapa jenis AI yang umum digunakan untuk analisis sentimen media dengan algoritma, di antaranya:

  1. Naive Bayes: Algoritma klasifikasi berbasis probabilitas yang mengasumsikan independensi fitur (kata/ frasa). Efektif untuk analisis teks meskipun sederhana.
  2. Support Vector Machine (SVM): Mencari hyperplane terbaik untuk memisahkan data ke dalam kategori (positif, negatif, netral). Efektif untuk teks berdimensi tinggi.
  3. Logistic Regression: Algoritma klasifikasi biner yang memprediksi sentimen positif atau negatif dengan memberikan probabilitas untuk masing-masing kelas.
  4. Random Forest: Metode ensemble yang menggunakan beberapa pohon keputusan untuk klasifikasi, baik untuk data teks yang bervariasi.
  5. Deep Learning (CNN, LSTM): Menggunakan Convolutional Neural Networks dan Long Short-Term Memory untuk analisis sentimen. CNN menangkap fitur lokal, sementara LSTM mempertimbangkan urutan kata. Biasanya lebih akurat, tetapi memerlukan lebih banyak data dan sumber daya.

Kecanggihan Algoritma AI Algoritma AI semakin berkembang dengan munculnya model-model berbasis transformer, seperti BERT (Bidirectional Encoder Representations from Transformers) dan GPT (Generative Pre-trained Transformer). Model-model ini memungkinkan pemahaman yang lebih dalam dan kompleks terhadap konteks kalimat dan hubungan antar kata, sehingga meningkatkan akurasi analisis sentimen.

Algoritma AI dalam analisis sentimen dapat diterapkan di berbagai bidang, seperti media sosial untuk memantau sentimen pengguna, layanan pelanggan untuk menganalisis email dan chat secara real-time, serta dalam analisis berita untuk memahami liputan media terkait isu tertentu, membantu organisasi mendapatkan wawasan lebih mendalam.

Gambar 2 sentimen media dengan algoritma Image by AS Photograpy from Pixabay

Masa Depan Analisis Sentimen Media dengan Algoritma AI

Perkembangan teknologi dalam analisis sentimen media akan mempengaruhi cara kita memahami opini publik dan perilaku konsumen. Berikut beberapa tren yang diperkirakan:

  1. Model AI Lebih Canggih: Model seperti BERT dan GPT akan semakin berkembang, memungkinkan pemahaman lebih dalam konteks bahasa. Transfer learning juga akan mempercepat proses dengan data lebih kecil.
  2. Analisis Multimodal: Sentimen tidak hanya dianalisis dari teks, tetapi juga dari gambar dan video, menciptakan pemahaman yang lebih luas.
  3. Analisis Real-time: Kemampuan memantau opini publik secara langsung akan membantu perusahaan merespons cepat perubahan sentimen.
  4. Keputusan Strategis: Analisis sentimen akan menjadi dasar pengambilan keputusan di berbagai bidang, termasuk personalisasi layanan pelanggan.
  5. Etika dan Privasi: Peningkatan regulasi privasi akan menuntut perusahaan untuk bertanggung jawab dalam penggunaan data.
  6. Kolaborasi Manusia dan AI: Meskipun AI berkembang, ahli manusia tetap diperlukan untuk menangkap nuansa yang mungkin terlewatkan.
  7. Bahasa dan Budaya: Algoritma akan semakin adaptif terhadap bahasa dan konteks lokal untuk analisis yang lebih akurat di berbagai pasar.

Secara keseluruhan, sentimen media dengan algoritma AI memberikan perusahaan kemampuan yang lebih kuat untuk memahami, memantau, dan merespons opini publik secara real-time. Dengan memanfaatkan teknologi ini, bisnis dapat meningkatkan hubungan pelanggan, mengoptimalkan strategi pemasaran, dan mengelola risiko reputasi dengan lebih baik. 

Di masa depan, perusahaan yang mampu beradaptasi dan mengintegrasikan analisis sentimen AI dalam strategi bisnis mereka akan memiliki keunggulan kompetitif yang lebih besar, karena mereka mampu merespons kebutuhan dan preferensi konsumen dengan lebih cepat dan akurat.

Anda juga dapat mencoba analisis sentimen melalui Netray Media Monitoring. Analisis sentimen di portal berita hingga media sosial dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. Kunjungi website Netray untuk info selengkapnya.

Editor: Ananditya Paradhi

More like this

Potensi Ekonomi Kecerdasan Buatan di 2030 Hingga $15 Triliun

Prediksi potensi ekonomi kecerdasan buatan di 2030 diperkirakan mencapai $15 triliun dengan potensi kontribusi...

AI dalam Pelayanan Kesehatan: Kemudahan hingga Tantangan

Di era digital yang berkembang begitu pesat, kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) menjadi...

Ini 5 Metrik Penting dalam Media Monitoring yang Harus Anda Pahami untuk Hasil Maksimal

Jika Anda ingin mendapatkan hasil maksimal dalam memanfaatkan media monitoring sebagai bagian dari strategi...
%d bloggers like this: