HomeNetray Update10 Kesalahan Umum Saat Menggunakan AI Image Generator

10 Kesalahan Umum Saat Menggunakan AI Image Generator

Published on

AI image generator kini menjadi salah satu alat paling populer di dunia kreatif. Hanya dengan menulis deskripsi singkat, Anda bisa mendapatkan gambar yang tampak profesional tanpa perlu kemampuan desain tingkat tinggi. Namun, di balik kemudahannya, masih banyak pengguna yang belum memaksimalkan potensi AI ini. Bahkan sering kali terjebak dalam kesalahan sederhana yang dapat mengurangi kualitas hasil.

Agar Anda bisa menghasilkan visual yang optimal, berikut 10 kesalahan umum saat menggunakan AI image generator beserta tips cara menghindarinya.

1. Menggunakan Prompt yang Terlalu Umum

Kesalahan paling sering terjadi adalah menulis prompt yang terlalu singkat atau kabur. Misalnya:

“Gambar kucing lucu”

Prompt seperti ini terlalu luas, sehingga AI tidak tahu konteks atau gaya yang Anda inginkan. Jelaskan detail penting, mulai dari gaya visual (apakah realistik, ilustrasi, atau 3D), bagaimana suasana yang tersirat (hangat, misterius), hingga komposisi.

Contoh: “Seekor kucing oranye duduk di jendela dengan cahaya senja, gaya ilustrasi lembut.”

2. Tidak Menentukan Gaya Visual

AI image generator seperti Leonardo AI atau Ideogram bisa menghasilkan berbagai gaya, dari realistik hingga kartun. Tapi AI hanya mengikuti instruksi Anda. Jika gaya tidak disebutkan, hasilnya bisa acak dan sulit dikontrol. Tambahkan gaya di prompt, seperti realistic photocinematic lightingflat illustration, atau watercolor art agar hasil lebih konsisten dengan kebutuhan Anda.

3. Lupa Menentukan Aspek Rasio

Aspek rasio (misalnya 1:1, 9:16, 16:9) sering diabaikan, padahal menentukan rasio penting untuk konteks penggunaan gambar, apakah untuk Instagram, website, atau presentasi. Jadi, selalu tentukan terlebih dahulu format yang Anda butuhkan sebelum membuat prompt.

“poster vertikal 9:16” atau “banner horizontal 16:9”

Menentukan rasio sejak awal akan membantu AI menghasilkan komposisi gambar yang lebih proporsional. Anda bisa menyebutkannya langsung dalam prompt, atau menyesuaikannya melalui pengaturan dimensi/aspect ratio yang tersedia di aplikasi.

4. Tidak Memanfaatkan Style Reference

Sebagian besar platform modern seperti Recraft AI dan Freepik AI memungkinkan pengguna mengunggah style reference atau gambar contoh untuk dijadikan acuan. Banyak pengguna melewatkan fitur ini, padahal sangat berguna untuk menjaga konsistensi gaya desain, terutama bagi brand atau proyek yang berulang. Gunakan gambar referensi dari hasil sebelumnya atau elemen visual brand agar AI dapat menyesuaikan gaya dan warna dengan identitas Anda.

5. Mengabaikan Bahasa Prompt

Meskipun banyak AI image generator bisa memahami Bahasa Indonesia, hasil terbaik biasanya diperoleh dengan prompt berbahasa Inggris.
Misalnya, “beautiful sunset over the lake” akan memberi hasil lebih kaya variasi dibanding “matahari terbenam di danau”. Gunakan Bahasa Inggris untuk deskripsi visual, lalu sesuaikan dengan gaya bahasa yang ringkas dan spesifik.

6. Terlalu Bergantung pada Versi Gratis

Sebagian pengguna merasa cukup dengan versi gratis, padahal banyak batasan yang memengaruhi hasil: resolusi rendah, watermark, atau keterbatasan credits. Jika Anda rutin menggunakan AI untuk pekerjaan profesional, pertimbangkan berlangganan versi Pro. Selain resolusi lebih tinggi, Anda juga mendapat akses fitur lanjutan seperti inpaintingoutpainting, dan upscaling.

7. Tidak Menyimpan Prompt yang Berhasil

Banyak pengguna lupa mencatat prompt yang menghasilkan gambar bagus. Akibatnya, mereka sulit mengulang hasil serupa di kemudian hari. Simpan setiap prompt yang berhasil di dokumen khusus, lengkap dengan keterangan hasilnya. Ini membantu Anda membangun library prompt pribadi yang efisien.

8. Melewatkan Tahap Editing atau Refinement

AI image generator bukan pengganti penuh proses kreatif. Kadang hasil awal butuh sedikit sentuhan manual agar sempurna, misalnya memperbaiki komposisi, menyesuaikan warna, atau menghapus elemen yang tidak diinginkan. Manfaatkan fitur edit bawaan seperti Generative Fill di Firefly atau Magic Erase di Microsoft Designer untuk hasil yang lebih rapi tanpa perlu pindah ke software lain.

9. Mengabaikan Hak Cipta dan Lisensi

Tidak semua hasil AI bebas digunakan untuk tujuan komersial. Beberapa platform memiliki batasan penggunaan tergantung paket langganan atau model data latihannya. Selalu baca kebijakan lisensi sebelum mengunggah hasil ke proyek publik atau komersial. Tool seperti Adobe Firefly dan Recraft AI biasanya memiliki lisensi aman karena datanya dilatih dari sumber berizin.

10. Tidak Mengaitkan AI dengan Tujuan Akhir

Kesalahan terbesar adalah menggunakan AI hanya karena “ikut tren”, tanpa tujuan yang jelas. Padahal, pemilihan gaya, platform, dan prompt sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan proyek, apakah untuk branding, ilustrasi editorial, atau konten sosial media. Selalu mulai dari pertanyaan: Untuk apa gambar ini dibuat? Dengan begitu, Anda bisa memilih tool dan gaya yang paling mendukung pesan visual yang ingin disampaikan.

Kesimpulan

Menggunakan AI image generator memang memudahkan proses kreatif, tapi hasil terbaik tetap bergantung pada pemahaman Anda terhadap alat tersebut. Hindari kesalahan-kesalahan umum di atas, dan perlakukan AI bukan sebagai pengganti kreativitas manusia, melainkan sebagai partner pintar yang mempercepat proses ideasi dan produksi.

Dan jika Anda tertarik melihat bagaimana kecerdasan buatan juga membantu di bidang lain, bukan hanya visual, AI kini juga dimanfaatkan untuk memahami dan menganalisis data percakapan publik. Melalui Netray Media Monitoring, Anda dapat memantau tren, isu, dan sentimen publik secara otomatis menggunakan teknologi AI yang sama cerdasnya. Dengan memahami cara kerja AI, baik di ranah kreatif maupun analitik, Anda bisa memanfaatkan teknologi ini secara lebih strategis dan efektif.

More like this

7 Rekomendasi AI Translation Tool Terbaik di Indonesia (2025)

Kebutuhan akan terjemahan yang cepat dan akurat semakin meningkat di Indonesia. Baik dalam dunia...

Cara Kerja AI Translation Tool & Manfaatnya untuk Penerjemahan Modern

Kebutuhan penerjemahan kini meningkat jauh lebih cepat daripada sebelumnya. Setiap hari, organisasi harus memproses...

10 Aplikasi AI Travel Planner untuk Susun Itinerary Otomatis

Merencanakan perjalanan sering kali membutuhkan waktu panjang, mulai dari mencari rekomendasi destinasi, membuat itinerary...